Selasa, 25 Mei 2010

Let's Visit and Join us!

look me at:



cekidot!
thanks

Deja Vu dan Asal-Usulnya

Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.

Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?

Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif

Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.

Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.

Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Menciptakan ‘Deja Vu’ dalam Laboratorium

Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ‘menyuruh’ mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.

Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.

LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ‘melupakan’ kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.

Sumber:

Some Imagination! How Memory Fails Us – LiveScience

Patients Suffer Deja Vu… Over and Over – LiveScience

Blind Man Has Deja Vu, Busting a Myth – LiveScience

Origin of Deja Vu Pinpointed – LiveScience

Entri Wikipedia Mengenai Deja Vu (lihat juga beberapa tautan yang diberikan di sana untuk bacaan lebih lanjut)

mengutip dari :

SOUVENIR LIRIK By CLOSEHEAD

i'm woking on blazing sun it burns my feet
and i'm thousand miles from home
knowing there's no one to hold on to
try to impress myself

i used to fed up with your hush
i never thought of missing you
i hear your laughter in my head
simplifying i am mad

souvenirs broke before you go..
guess i'm going down...

it turns my mind away and cause the pain
but i'm sure it's not the end
hurting myself without a second thought
it klled me with so soft

i try to stand for what i've had
i never thought of loosing you
no one knows how much i've tried
and now i know you've teared my life

souvenirs broke before you go...
guess i'm going down...

Tidaak.......

hidupku sia-sia.
karena aku hanya bisa menghabiskan harta kedua orang tua ku.
sungguh ku menyesal.
apakah orang tua ku sama merasakan hal yang di rasakan oleh ku?

Senin, 17 Mei 2010

Amanat dari Diary Ibuku....


            Aku sempat pusing karena setiap hari harus bisa mengatur keuangan untuk uang jajan kedua anakku. Dan aku harus bisa mengatur menu makanan yang cukup supaya tidak kekurangan gizi. Walaupun demikian, aku harus tetap bersabar dan menjalani hidup ini dengan tegar.
            Semua kulakukan demi keluarga agar mereka tetap hidup sehat.
            Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun terus berganti tahun yang akhirnya anakku yang no.1 sekolahnya tuntas dengan lumayan mulus ku jalani. Lulus ujian aku lebih gelisah lagi. Hatiku sakit, perih bagaikan tersayat sembilu, karena kali ini aku dan suami ku tidak bisa menyekolahkan anakku ke jenjang yang lebih tinggi.
            Setiap saat aku memohon dan meminta pertolongan dari yang maha kuasa. Supaya aku, suami dan anakku di beri petunjuk dan jalan keluar untuk bisa berbuat sesuatu yang bisa menyenangkan dan menenangkan pikiran masing-masing.
            Aku merasa bangga punya anak yang keduanya tidak meresahkan orang lain dan tidak pernah berbuat onar di luar rumah. Aku juga bersyukur suamiku setia dan bertanggung jawab penuh terhadap keluarga. Dan yang kulihat, tambah hari kesabarannya bertambah tinggi. Aku merasa hidup ini bertambah lengkap jika aku bisa membahagiakan kedua anakku, apalagi kalau keinginan mereka bisa terpenuhi yang tentunya dari segi positif.
            Mamah sangat berharap untuk kamu Yudha sebagai anakku yang paling besar. Hidup ini tidak mudah, setiap saat pasti ada kerikil-kerikil kecil yang datang menghampirimu. Tapi janganlah kamu berkecil hati, hadapi semua tantangan dan rintangan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Mamah yakin suatu saat nanti Cita-citamu akan terwujud nyata, walaupun hari ini dirasakan hidup sangat pelik, susah, keras tapi waktulah yang akan menghantam semuanya. Mamah juga sama sejak bayi di tinggal ayah yang ada kesengsaraan dan penderitaan, tapi walaupun demikian tetap ku jalani dan sampai kini mamah berusaha tetap hidup. Untuk kalian karena mamah ingin melihat masa depan kalian yang mudah-mudahan bisa merubah kehidupan yang serba sulit ini menjadi kehidupan yang lebih baik. Semua itu tergantung dari sikap, pribadi, tanggung jawab, bisa mandiri, jujur, yang harus kamu pertahankan dan harus dijaga dan pupk olehmu.
            Mungkin di usia mamah yang sekarang tak akan lama lagi bertahan hidup. Karena usia mamah semakin tua. Harapan mamah junjunglah setinggi mungkin harkat, martabat dan nama baik keluarga, walaupun keluarga kita tidak punya kelas, tapi kita punya nama keluarga yang jujur dimata masyarakat. Hiduplah dengan rukun bersama adikmu. Siapa tahu adikmu berubah lebih baik dari sekarang.
            Aku yakin kalian adalah anak-anak yang baik dan penurut. Jadilah kamu yang no. Di mata mamah dan bapakmu yang tentunya akan ditiru oleh adikmu tentang segala perilakumu.
Dan mungkin tugas Mamah akan selesai jika melihat kehidupan kalian penuh dengan kedamaian, kebahagiaan dan bersatu tentang segala hal. Mamah yakin semua itu akam berhasil. Amin.....

“HIDUP TAK SEMUDAH YANG KUBAYANGKAN....”

Berbagi Karya Di Kota Orang..

    Berawal dari Facebook kami di undang oleh anak-anak cirebon untuk berkunjung ke kota mereka.
    Sabtu, 5 Mei 2010 16.00WIB kami berkumpul di Ratbag Blokes bersiap-siap untuk berangkat. Ketika mobil sewaan kami datang, ternyata teman sekaligus supir kami kesehatannya sedikit terganggu. Tapi kamipun tidak ambil pusing dan segera berangkat dengan bacaan basmallah.
    Sesampainya di daerah Kawali Ciamis, pintu belakang mobil kamipun terbuka dengan mendadak karena mobil kami melindas lubang jalanan yang cukup dalam sehingga barang-barang kami berjatuhan dari mobil.
Perjalanan yang sangat melelahkan. Sesampainya di kota yang identik dengan udang dan terasi yaitu Kota Cirebon, kami pun segera mengabari teman-teman kami yang mengundang kami untuk datang di kotanya. Walaupun kami sedikit tersesat, itu tidak mematahkan semangat kami untuk terus mencari tempat yang kami tuju.
    Setelah bertanya ke beberapa orang disana, kami pun menemukan tempat yang kami tuju yaitu Gerage Plasa. Disana kami sempat naik darah, karena kami bingung mencari tempat parkir untuk menyimpan mobil kami. Setelah beberapa menit kamipun di arahkan oleh pak satpam dan menemukan tempat parkir untuk mobil kami.
    Kamipun segera bergegas keluar mobil dan mulai masuk ke dalam mall tersebut. Gramedia Book Store adalah tempat pertama yang kami kunjungi dan disana pula kami memberi tahu anak-anak cirebon untuk menemui kami. Selang setengah jam, merekapun datang dan menemui kami.
    Hatiku sedikit lega karena kami sudah bertemu dengan teman-teman yang mengundang kami untuk menggambar di kotanya. Kamipun di ajak ke sebuah rumah yang lumayan besar. Disana kami langsung beristirahat karena kecapean.
    Kokok ayam pun terdengar dan jam tangan menunjukan pukul 06.00 WIB. Kamipun mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke tempat untuk kami menggambar. Pukul 08.00 WIB kami tanpa basa-basi langsung menggambar di tembok yang telah di sediakan oleh anak-anak cirebon. Disana kami kekurangan cat semprot dan lumayan lama kami menunggu teman-teman cirebon yang membelikan cat semprot untuk kami. Tapi kami menghasilkan gambar yang lumayan cukup memuaskan.
    Kurang lebih Pukul 12.00 WIB kami mengakhiri menggambar karena waktu yang sangat tidak mendukung. Kamipun beranmgkat pulang dengan meninggalkan beberapa karya di Kota Cirebon.
    Bagi Teman-teman yang barangkali ke Cirebon kalian bisa melihat karya-karya kami di sana . hehe

Celotehanku di Malam Hari..

Selamat malam Dunia! Waktu sekarang menunjukan pukul 23.46 WIB dimana ku berbaring di kamar dengan keadaan badan yang kurang sehat.
 

Sekarang aku sedang memikirkan bagaimana caranya supaya bisa menjadi orang yang berguna.
Tidak perlu jauh-jauh, cukup berguna kepada keluarga dulu saja mungkin rasanya bahagia.
Malam ini aku ingin beristirahat dan pergi main ke alam lain yang disana aku bisa membuat hal yang tidak nyata bisa menjadi nyata.
 

Sedikit berimajinasi, mungkin aku akan memikirkan aku dan semua keluargaku bisa berkumpul kembali di sebuah tempat yang nyaman seelah hari terakhir dunia yaitu surga.
 

Mudah-mudahan imajinasi ku bisa terwujudkan di alam yang lain itu.
Doakan kami ya teman-teman....

HARAPANKU

Selalu berdiri bulu kuduk ku ketika mendengar kaya “masa depan”. Apalagi kalau kata-kata itu keluar dari mulut orang yang melahirkan, mendidik dan merawatku.

SMA adalah pendidikan terakhirku. Sebenarnya aku ingin sekali melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi tak ada daya dan upaya kemampuan keluarga untuk menyekolahkanku hanya mampu sampai ke jenjang SMA.

Orang tua mana yang tidak ingin anaknya menjadi sukses? Pasti tidak ada. Aku percaya suatu hari nanti aku bisa menjadi orang yang berguna bagi orang-orang di sekitarku. Apalagi keluargaku sendiri. Aku ingin sekali bisa membuat mereka bangga.

Terimakasih Ibu, Ayah dan Adikku....

Sabtu, 15 Mei 2010

Tetaplah Menjadi Mimpiku Kawan..


Dear My Dream,
Setelah sekian lama ku mencoba meluluhkan hati mu, selama itu pula ku pun mendapatkan kegagalan yang tidak ku sangka. Tapi ku pun tak akan pernah menyerah untuk mencoba kembali meluluhkan hati mu, ya walau pun ku yakin hasil nya akan sama dengan hasil-hasil yang sebelumnya.

Mungkin banyak kekurangan akan diri ku ini. Ya inilah aku yang hidup terbuka, yang hanya bisa berharap untuk menjadi seseorang yang lebih di mata mu.

Ku akan menunggu dan selalu menunggu mu, walau sampai aku dimandikan, di beri kain kafan, disolat kan dan dan sampai ku dikuburkan oleh orang lain. Aku tidak lebih dari manusia yang tak luput dari dosa. Namun, salah kah bila aku mencintaimu?
Jalan hidup kita memang berbeda. Aku hanyalah manusia yang tak punya, dan manusia yang tak mampu memberi sesuatu yang berharga padamu selain rasa sayang yang tulus dari dalam hati ku. Mungkin perjuangan ku selama ini tidak ada artinya dimata mu, tapi dimataku ini semua adalah momen-momen yang paling berharga selama mataku masih bisa melihat betapa indah nya dunia ini. Apa lagi bila ku bisa menjalani nya bersama-sama dengan mu. Semua yang kamu lakukan ku anggap benar dimataku. Ku tak pernah memandang mu salah. Apakah kamu pun merasakan apa yang sedang ku rasakan? Jika kamu menjawab iya, pasti perasaanku akan bahagia sekali mendengar nya. Apalagi kalau kata-kata itu keluar dari mulut mu sendiri.

Senang rasanya ku bisa mengenal mu. Melihat dirimu tertawa, menangis bahkan melihat mu jalan berdua dengan pacarmu pun ku senang. Karena kebahagiaan mu adalah kebahagiaan ku juga...

Tetap tersenyum ya...

:) :) :)

karena senyumanmu adalah semangat kehidupanku...





Sutrisno Pratama Yudha,

Jumat, 14 Mei 2010

The Story of My Family




            Ini adalah kisah  keluargaku. Ibuku adalah seorang Ibu Rumah Tangga dengan memiliki dua orang putra yang keduanya cakep cakep yaitu aku dan adikku. Ibuku dilahirkan di kalangan lingkungan keluarga yang kurang beruntung. Umur beberapa bulan, ayahnya meninggal dunia. Ibuku dirawat dan di besarkan oleh Ibu dan Kakak-kakak nya. Ibuku di sekolah kan hingga tamat SMEA. Kelas II SMEA Ibuku bertemu dengan seorang laki-laki yang kini menjadi Suaminya sekaligus menjadi Ayahku.
            Sejak pertama menikah Ayahku tdak pernah menyusahkan kedua Oramg Tuanya. Ayahku termasuk orang yang mandiri dan mempunyai kepribadian yang luar biasa. Setelah dua bulan menikah, Ibuku di karuniai seorang putra. Dia putih, lucu, badan nya tegap dan mempunyai hidung yang bagus.
Ibu merawat ku dengan penuh kasih sayang. Dan Ayahku terus berjuang memberikan nafkah supaya kebutuhan kami semua terpenuhi. Walaupun gaji ayahku sangat minim, tapi Ayah ku mempunyai inisiatif untuk mencari usaha di bidang yang lain dengan cara jual-beli burung ocehan yang harganya melambung tinggi. Keluarga kami lumayan bahagia, Ibuku bisa menabung sedikit demi sedikit yaaa walaupun uang yang di tabung oleh Ibu sisa dari kebutuhan sehari-hari keluargaku.
Aku kian hari bertambah besar, aku mempunyai hobby makan es krim sampai-sampai aku mempunyai tukang es krim langganan. Kalaupun aku sakit, Ibu dan Ayahku membawaku ke Doktor Victor yang menjadi doctor langgananku.
Ibu dan Ayahku menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa “inilah hidup kami”. Rumah tangga keluargaku cukup adem ayem, tak pernah ada keributan yang besar, karena Ibu dan Ayahku sama-sama pengertian, memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Umurku bertambah dan jelas kebutuhan ku pun bertambah banyak. Ibu menyekolahkan ku di TK. Setiap hari Ibu mengantar dan menjemputku ke sekolah, karena aku termasuk anak yang pemalu dan tidak banyak tingkah. Aku juga termasuk anak yang penurut, lumayan cerdas dan tidak pernah ada kenakalan.
Umur 6 tahun kurang, aku di sunat. Karena itu adalah keinginanku sendiri. Walaupun waktu itu belum siap dan tidak mempunyai uang, tapi Ibuku memenuhi keinginanku ya meskipun tidak dirayakan dengan meriah. Ibuku merasa bahagia karena sebentar lagi aku masuk Sekolah Dasar dan aku sudah bersih dan siap untuk menjadi seorang muslim.
Seperti biasanya Ibu mengantar dan menjemputku sekolah. Hal ini Ibu lakukan dengan sabar karena Ibuku mempunyai keinginan supaya aku bisa pintar dan ada kemajuan untuk bekal hidup ku di masa yang akan datang.
Ketika kelas 1 SD, aku mempunyai adik yang lumayan jauh jaraknya. Ibu melahirkan seorang putra lagi. Dia diberi nama RIZKY WILIANTO DWI PUTRA. Ibuku sangat bahagia dan bangga mempunyai 2 anak laki-laki. Ibuku mengharapkan aku dan adikku untuk bisa membelanya di saat ibu ada keributan dengan Ayahku. Dan Ibu berharap pula aku dan adikku menjadi anak-anak yang tangguh, mempunyai rasa tanggung jawab, jujur, berbakti kepada yang Maha Kuasa, berbakti kepada Orang Tua, bisa menjungjung nama baik keluargaku dan diberi kesehatan yang luar biasa.
Anak Ibuku yang No.1 yaitu aku lumayan pintar di Sekolah Dasarnya. Dari kelas I sampai kelas VI aku mendapatkan rangking terus. Ya lumayan masuk 10 besar . hehe. Aku juga pernah mengharumkan nama baik sekolah di bidang Lomba Baca Puisi Sunda antar sekolah seTasikmalaya walaupun cuman juara 2 sih. Di lingkungan rumah juga di sekolah agama juga lumayan cerdas. Aku sering mendapat hadiah dari lomba-lomba yang diadakan di TPA. Dan aku termasuk anak yang bersih.
Hari demi hari Ibuku menjalani walau terkadang dari kerikil-kerikil kecil antara Ibu dan Ayahku lagi Ibu menghadapinya dengan penuh kesabaran dan Ibu selalu mengalah.
Seiring berjalan nya waktu, Adikku pun tumbuh dengan cepat, karena dia orang nya tinggi, tapi badannya kurus. Aku dan Adikku lincah-lincah dan sehat-sehat. Menginjak aku masuk Sekolah Menengah Atas, Ibuku selalu sedih, bingung dan katinya tak karuan. Karena Ibu dan Ayahku tidak mempunyai uang untuk menyekolahkan ku. Tapi Ibuku masih mempunyai Ibunya yang selalu menasehatinya, agar Ibu pasrah dan bersabar. Dan benar sekali adik dari Ayahku menyumbang uang untuk menambahkan biaya masuk sekolahku. Ibu selalu bersyukur atas nikmat yang setiap saat diberikan oleh yang Diatas. Walaupun bertahap, kebingungan Ibuku terjawab karena hampir setiap tengah malam Ibuku berdo’a agar Ayahku diberi jalan kemudahan dalam mencari nafkah. Ayahku di pindahkan dari wartel ke hotel. Ya lumayan setiap hari dapat uang tip’s dari para tamu hotel. Ibuku menyadari bahwa betapa beratnya menjalani hidup ini. Terkadang timbul rasa prustasi.

Kamis, 13 Mei 2010

MASUK SD DADAHA2

Setelah selesai tk, aku di masukan ke sebuah Sekolah Dasar Dadaha 2 yang berada di jalan Dadaha No.2 Kecamatan Tawang Kota Tassikmalaya Provinsi Jawa Barat. Disana ku mulai mengenal banyak teman. Setiap teman-temanku memiliki sikap yang tentu berbeda karakternya. Mulai dari yang egois, serakah, baik dan masih banyak yang lain nya. Aku menangis pas pertama kali masuk kelas, karena teman yang se daerah rumah nya dengan ku telah duduk dengan orang lain. Hal yang sangat aku takutkan ketika masih SD adalah ketika aku mendengar kata “dikuris” yang arinya adalah di suntik.hehehe. aku sangat takut sekali kalau mendengar kata-kata itu, karena dalam pikiranku adalah merasa sakit kalau di suntik.
Kelas  SD aku mulai belajar membaca dan menulis. Aku malu kepada teman-temanku karena tulisanku sangat semeraut seperti mie kriting. Tapi kalau soal membaca aku sedikit agak bisa. Aku bisa di katakan lebih unggul dalam hal membaca dari teman-teman ku.
Aku mulai merasa nyaman ketika aku dinyatakan naik kelas ke kelas 2. disana aku mulai diajarkam menghitung pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dalam bidang matematika. Pelajaran yang sangat aku sukai ketika SD adalah matematika. Karena aku selalu medapatkan nilai yang paling besar dari pada teman-temanku. Oleh karena itu aku selalu mendapatkan pujian dari guruku. Teman-temanku selalu merasa iri karena aku sedikit menonjol dalam pelajaran matematika, sehingga aku tak jarang di musuhi oleh teman-temanku.

MASUK TK

Menginjak umur ku yang ke 5 tahun, orang tuaku mendaftarkan diriku ke sebuah taman kanak-kanak yang berada di jalan Nagarawangi No.12A Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya yaitu taman kanak-kanak Siti Khadijah.
    Disana aku pertama kali mengenal huruf dan angka. Disana pula aku mengenal teman-temanku.
    Setiap pergi kesana aku di antar oleh ibuku.senang nya hatiku setiap aku diantar oleh ibu yang selalu setia menemaniku sampai aku pulang kembali ke rumah dengan jalan kaki.
    Aku yang manja sehingga ibu selalu jengkel melihat kelakuan ku ketika aku masih TK. Tapi aku merasa nyaman dengan kemanjaan ku saat itu . sampai aku di nyatakan cukup matang untuk bersekolah di Sekolah Dasar.

AKTA KELAHIRANKU

Dari daftar umum tentang kelahiran menurut Stbld 1920 No.751 Jo.1927 No.564 di Tasikmalaya ternyata, bahwa di Tasimalaya, hari Kamis pukul 16.53 WIB. Pada tanggal enam Agustus tahun seribu sembilan ratus sembilanpuluh dua telah lahir anak laki-laki yang di beri nama : SUTRISNO PRATAMA YUDHA
 anak kesatu dari suami-istri : YUYU TARYU dan Nyonya NURYENI.