Selasa, 28 Desember 2010
— - Surat Cinta Pak Habibie untuk Alm Istri
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Sabtu, 18 Desember 2010
Rumah = Bank Cinta
Seorang yg sudah mapan akan materi pasti ingin membeli rumah....
Rumah bagaikan harta yg tak ternilai harganya.....
Tiap kita selesai melakukan kegiatan, pasti kita akan menuju rumah
Entah ingin beristirahat, makan, bermain, maupun beribadah....
Rumah itu indah.......
Jika kita menabur benih cinta di dalamnya....
Rumah tercipta untuk penghuninya..yg tidak lain adalah keluarga itu sendiri..
Tanpa keluarga rumah tak berarti apa-apa...
Begitu pula Rumah... tanpa penghuni, rumah tak berarti apa-apa juga...
namun kadang kalanya seseorang itu tidak ingin kembali ke rumahnya....
Mengapa Hal itu bisa terjadi?????
ya tentu saja...
karena tidak ada benih-benih cinta di rumahnya....
Rumah bagaikan sebuah Bank Cinta... bila kita menabung cinta semakin banyak .....maka investasi kebahagiaan semakin tinggi...
Rumah yg Indah adalah sebuah rumah yang dapat memberikan penghuninya jiwa, pikiran, dan raga yang "FRESH'..
dapat mengendalikan penghuni dari pengaruh negatif...
memberikan Cinta Kasih kepada semua yg pernah masuk ke dalamnya..
dan tentu saja Memberikan pendidikan kepada penghuninya...
jadi janganlah malu akan kondisi rumah Kita...
bersyukurlah jika kalian memiliki rumah..walaupun hanya sebuah gubug..
berjanjilah untuk merawat rumah kalian...
karena bnyk saudara-saudara kita yg tidak memiliki rumah
Berikanlah cintamu pada warisan yg luhur ini.....
Rumah... Engkau Bagaikan Tulang belulangku....
Tanpa engkau aku tak bisa berteduh di dunia ini....
Aku akan merawatmu sebisa mungkin...
Aku tak mau merusakmu...
Rumah aku mencintaimu....
kau akan kukenang sampai Maut Menjemputku.....
Rumah..indah...aku sayang kamu...
rumah aku ingin berada di pelukanmu...
rumah aku rindu padamu..
rumah aku ingin kau menantiku...
rumah...
rumah,,,......,,,,.......
Aku PUNYA RUMAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...............................



Rumah bagaikan harta yg tak ternilai harganya.....
Tiap kita selesai melakukan kegiatan, pasti kita akan menuju rumah
Entah ingin beristirahat, makan, bermain, maupun beribadah....
Rumah itu indah.......
Jika kita menabur benih cinta di dalamnya....
Rumah tercipta untuk penghuninya..yg tidak lain adalah keluarga itu sendiri..
Tanpa keluarga rumah tak berarti apa-apa...
Begitu pula Rumah... tanpa penghuni, rumah tak berarti apa-apa juga...
namun kadang kalanya seseorang itu tidak ingin kembali ke rumahnya....
Mengapa Hal itu bisa terjadi?????
ya tentu saja...
karena tidak ada benih-benih cinta di rumahnya....
Rumah bagaikan sebuah Bank Cinta... bila kita menabung cinta semakin banyak .....maka investasi kebahagiaan semakin tinggi...
Rumah yg Indah adalah sebuah rumah yang dapat memberikan penghuninya jiwa, pikiran, dan raga yang "FRESH'..
dapat mengendalikan penghuni dari pengaruh negatif...
memberikan Cinta Kasih kepada semua yg pernah masuk ke dalamnya..
dan tentu saja Memberikan pendidikan kepada penghuninya...
jadi janganlah malu akan kondisi rumah Kita...
bersyukurlah jika kalian memiliki rumah..walaupun hanya sebuah gubug..
berjanjilah untuk merawat rumah kalian...
karena bnyk saudara-saudara kita yg tidak memiliki rumah
Berikanlah cintamu pada warisan yg luhur ini.....
Rumah... Engkau Bagaikan Tulang belulangku....
Tanpa engkau aku tak bisa berteduh di dunia ini....
Aku akan merawatmu sebisa mungkin...
Aku tak mau merusakmu...
Rumah aku mencintaimu....
kau akan kukenang sampai Maut Menjemputku.....
Rumah..indah...aku sayang kamu...
rumah aku ingin berada di pelukanmu...
rumah aku rindu padamu..
rumah aku ingin kau menantiku...
rumah...
rumah,,,......,,,,.......
Aku PUNYA RUMAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...............................
maaf yah..waktu aku kecil..aku pernah mencoret-coret tembokmu... aku senang menggambar dan emnulis.... maaaffffffff pasti kamu sedih...
Aku juga pernah gak mau membersihkanmu...aku anak yang malas.. tapi karang udah rajin kog... aku mau nyapu ma ngepel di rumaHHHHH
RUMAH... aku paling suka masakan Rumah..apalagi buatan IBUKU!!!!!!
rumah..aku mau main petak umpet di halaman belakang atau main kemah-kemahan di bawah pohon rambutan...
Cerita tentang "Kakak dan Adik"
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”
Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”
Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita
Selasa, 14 Desember 2010
Senin, 13 Desember 2010
"morning !"
Senin, 23 Desember 2010 23:14WIB
Selamat Malam Dunia!
Bagaimana keadaan mu hari ini? baik kah? atau sebalik nya? ku harap baik yah. hehe.
Ternyata Tuhan itu Maha Adil! Dia telah mendengar doa ku di setiap ku melakukan kewajiban yang 5 waktu sebagai seorang Muslim (walaupun belang betong).
Mentari pun sudah mulai menampakan wujudnya. dan seperti biasa aku tidak melihatnya, karena selalu bangun siang. hehe
Rutinitas memanggil dan aku pun menjalaninya seperti biasa.
Dengan badan penuh keringat, akupun pulang ke rumah sekitar jam 8 malam. Karena aku tidak biasa membawa hape dan nomor yang ku pakai dulu, jadi hape ku di pakai oleh adikku. Lalu Ibuku memberi tahu bahwa di hape yang dulu ada sms yang masuk. Sms pun ku baca dan ternyata...
Pesannya hanya berisi "Morning !". Itupun pesan dari orang yang semalam.
Senangnya hari ini yess..
Terimakasih Tuhan, walaupun hanya dalam pesan singkat, tapi aku hanya bisa mengucapkan Terima kasih..
Selamat Malam Dunia!
Bagaimana keadaan mu hari ini? baik kah? atau sebalik nya? ku harap baik yah. hehe.
Ternyata Tuhan itu Maha Adil! Dia telah mendengar doa ku di setiap ku melakukan kewajiban yang 5 waktu sebagai seorang Muslim (walaupun belang betong).
Tepatnya kemarin malam, tanpa disengaja aku bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak bertegur sapa di sebuat situs sosial.Seperti biasa dengan modus menanyakan kabar dan akhirnya berlanjut ketahap yang selanjutnya.haha.
Ketika dia menyebutkan "You can count on me, to wake you up today and tell you that it's all okay. Just keep me here." lalu aku balas "hopefully tomorrow there who say "good morning".
dan setelah lumayan lama menunggu balasan, ternyata dia menghilang di telan bumi. haha (makanan kali)
Setelah malam lumayan larut, akupun sudah tak bisa lagi menahan indra penglihatan yang sudah tidak bisa lagi untuk diajak berkompromi.
Tertidurlah dengan Komputer yang masih menyala.
Ketika dia menyebutkan "You can count on me, to wake you up today and tell you that it's all okay. Just keep me here." lalu aku balas "hopefully tomorrow there who say "good morning".
dan setelah lumayan lama menunggu balasan, ternyata dia menghilang di telan bumi. haha (makanan kali)
Setelah malam lumayan larut, akupun sudah tak bisa lagi menahan indra penglihatan yang sudah tidak bisa lagi untuk diajak berkompromi.
Tertidurlah dengan Komputer yang masih menyala.
Mentari pun sudah mulai menampakan wujudnya. dan seperti biasa aku tidak melihatnya, karena selalu bangun siang. hehe
Rutinitas memanggil dan aku pun menjalaninya seperti biasa.
Dengan badan penuh keringat, akupun pulang ke rumah sekitar jam 8 malam. Karena aku tidak biasa membawa hape dan nomor yang ku pakai dulu, jadi hape ku di pakai oleh adikku. Lalu Ibuku memberi tahu bahwa di hape yang dulu ada sms yang masuk. Sms pun ku baca dan ternyata...
Pesannya hanya berisi "Morning !". Itupun pesan dari orang yang semalam.
Senangnya hari ini yess..
Terimakasih Tuhan, walaupun hanya dalam pesan singkat, tapi aku hanya bisa mengucapkan Terima kasih..
Rabu, 08 Desember 2010
Pejamkan
Kamis, 09 Desember 2010 00.13 WIB
Suatu malam ketika hening tiba, terbayang akan mata tertutup dan tak bisa lagi terbuka. apa yang akan kita lakukan? apa yang akan kita rasakan? ketika alam yang sesaat ini tak bisa lagi kita rasakan dan dingin nya tanah serta cacing mungkin yang akan selalu menemani.
Coba lihat dengan asa, begitu tipis antara kematian dan kehidupan. kapan saja ajal bisa datang. mungkin detik ini juga?
kuharap aku diberi kesempatan untuk melihat betapa indahnya dunia yang sesaat ini bersama orang-orang yang ku cintai, terutama Ibu.
Suatu malam ketika hening tiba, terbayang akan mata tertutup dan tak bisa lagi terbuka. apa yang akan kita lakukan? apa yang akan kita rasakan? ketika alam yang sesaat ini tak bisa lagi kita rasakan dan dingin nya tanah serta cacing mungkin yang akan selalu menemani.
Coba lihat dengan asa, begitu tipis antara kematian dan kehidupan. kapan saja ajal bisa datang. mungkin detik ini juga?
kuharap aku diberi kesempatan untuk melihat betapa indahnya dunia yang sesaat ini bersama orang-orang yang ku cintai, terutama Ibu.
Selasa, 07 Desember 2010
Dingin
Rabu, 08 Desember 2010 01.47 WIB
hening menimpa asa dalam terang di tengah luasnya padam,
hidup sesaat ini tak kunjung padam,
menunggu datang keramaian menghampiri jiwa,
seakan lama menjelang terang,
namun sabar yang begitu besar tetap setia menemani,
akankah keramaian menghampiri asa dalam rasa?
sulit sungguh penantian yang tak kunjung datang,
apakah aku bisa?
apakah aku akan berhasil?
semoga jiwa mendapat balasan yang sama dengan sabar.
sajenak menundukan kepala,
namun bintang selalu mengangkat kepala,
seakan aku harus melihatnya.
kenyataan, di atas sana lambaian tangan terus tak berhenti,
malu rasa ku tak tertahan,
harapan, ada apa dengan engkau?
memang hidup butuh pasti,
namun ragu selalu saja datang ketika pasti menyuruhku mengambil jalan,
tak tau itu benar atau salah,
yang pasti di persimpangan jiwa aku berdiri dengan kepala mnunduk melihat debu.
hening menimpa asa dalam terang di tengah luasnya padam,
hidup sesaat ini tak kunjung padam,
menunggu datang keramaian menghampiri jiwa,
seakan lama menjelang terang,
namun sabar yang begitu besar tetap setia menemani,
akankah keramaian menghampiri asa dalam rasa?
sulit sungguh penantian yang tak kunjung datang,
apakah aku bisa?
apakah aku akan berhasil?
semoga jiwa mendapat balasan yang sama dengan sabar.
sajenak menundukan kepala,
namun bintang selalu mengangkat kepala,
seakan aku harus melihatnya.
kenyataan, di atas sana lambaian tangan terus tak berhenti,
malu rasa ku tak tertahan,
harapan, ada apa dengan engkau?
memang hidup butuh pasti,
namun ragu selalu saja datang ketika pasti menyuruhku mengambil jalan,
tak tau itu benar atau salah,
yang pasti di persimpangan jiwa aku berdiri dengan kepala mnunduk melihat debu.
Senin, 06 Desember 2010
YAKIN!
Selasa, 07 Desember 2010 01:48 WIB
sebatang tak perlu takut untuk berbuat,
terkadang emosi mental lembek bila mengingat,
tanpa mereka kau harus bisa,
tanpa mereka kau harus lanjutkan,
ingat, ini hanya sebuah persimpangan yang bersifat tidak kekal,
raihlah, gapailah tanpa ada rasa batas,
sebatang bukanlah halangan,
yakin kelak sebatang yang ramping akan menjadi gemuk,
Dia tidak mewajibkan berhasil,
tapi Dia mewajibkan untuk berjuang,
walau dengan sebelah mata,
jangan takut untuk maju,
maukah kau terus datar?
aku rasa tidak,
emosi kita sama, maka tak perlu ragu,
jangan pernah ada asa yang kecil,
coba bakar dengan air yang bisa membuat kertas menyala,
yakin suatu hari kita pasti bangun,
dengan langkah pincang, atau tak berkaki sekalipun,
percaya kita bisa!
sampai terlihat bening surga dalam air dan cahaya yang semakin membesar!
sebatang tak perlu takut untuk berbuat,
terkadang emosi mental lembek bila mengingat,
tanpa mereka kau harus bisa,
tanpa mereka kau harus lanjutkan,
ingat, ini hanya sebuah persimpangan yang bersifat tidak kekal,
raihlah, gapailah tanpa ada rasa batas,
sebatang bukanlah halangan,
yakin kelak sebatang yang ramping akan menjadi gemuk,
Dia tidak mewajibkan berhasil,
tapi Dia mewajibkan untuk berjuang,
walau dengan sebelah mata,
jangan takut untuk maju,
maukah kau terus datar?
aku rasa tidak,
emosi kita sama, maka tak perlu ragu,
jangan pernah ada asa yang kecil,
coba bakar dengan air yang bisa membuat kertas menyala,
yakin suatu hari kita pasti bangun,
dengan langkah pincang, atau tak berkaki sekalipun,
percaya kita bisa!
sampai terlihat bening surga dalam air dan cahaya yang semakin membesar!
Kamis, 04 November 2010
Selamat Menikah Kawan...
Begundal Lowokwaru
lelahkah kau teman
berlari bersama kami
ku yakin itu takan pernah terjadi
pagi ini kau kan jelang fajar baru
bersanding dengan belahan jiwa yang mengertimu
hanya hari yang berganti tetap dengan senyummu
ketika menggandeng mempelaimu
bersinarlah kami yakin kau tak akan pernah berubah
selamat menikah teman
sapalah sang mentari di ufuk baru...
kepal keras tangan
kini kau telah punya pendamping
selamat menikah teman...
dan esok pasti kau tetap tuangkan rindumu pada kami
dengan rasa bangga di jiwamu
pastikan tetap temani hari-hari kita
dengan istri di sampingmu
dan dengan bayi di pelukmu
sebuah tanggung jawab
tlah temukan arti bagimu
teruskan nafas hidupmu
walaupun kau harus berbagi....
lelahkah kau teman
berlari bersama kami
ku yakin itu takan pernah terjadi
pagi ini kau kan jelang fajar baru
bersanding dengan belahan jiwa yang mengertimu
hanya hari yang berganti tetap dengan senyummu
ketika menggandeng mempelaimu
bersinarlah kami yakin kau tak akan pernah berubah
selamat menikah teman
sapalah sang mentari di ufuk baru...
kepal keras tangan
kini kau telah punya pendamping
selamat menikah teman...
dan esok pasti kau tetap tuangkan rindumu pada kami
dengan rasa bangga di jiwamu
pastikan tetap temani hari-hari kita
dengan istri di sampingmu
dan dengan bayi di pelukmu
sebuah tanggung jawab
tlah temukan arti bagimu
teruskan nafas hidupmu
walaupun kau harus berbagi....
Minggu, 24 Oktober 2010
Heart Of Pop (percayalah)
liric by: Closehead
telah lama kunantikan
kedatangan mu kembali
berharap kau masih seperti yang dahulu
mencoba tuk mengulang kembali
ingatan yang kian terkikis
setelah sekian lama kita berpisah
tak pernah kulupakan
saat kita berdua bersama
bercerita dimalam penuh makna
sungguh banyak yang hilang sejak kepergian mu....
mencoba tuk mengulang keadaan
namun tetap berbeda kurasakan tanpa mu....
yang mampu membuat ku ceria saat ku ingin....(ku ingin)
dan kini kau pun kembali
tak pernah seperti yang kuharapkan
terlalu banyak rahasia yang kau simpan
di perjalanan yang telah kau lalui
masih banyak kah sisa-sisa dirimu
yang mampu membuatku kembaliku bahagia
ku yakin jalan masih panjang bagi kita
tuk buktikan segala keraguan
sangat berat kurasakan semua langkah yang kujalani
menjadi dilema tuk bersikap
dan tak pernah lepas dari semua bayangannya yang mengikuti
percayalah..percayalah...percayalah..
telah lama kunantikan
kedatangan mu kembali
berharap kau masih seperti yang dahulu
mencoba tuk mengulang kembali
ingatan yang kian terkikis
setelah sekian lama kita berpisah
tak pernah kulupakan
saat kita berdua bersama
bercerita dimalam penuh makna
sungguh banyak yang hilang sejak kepergian mu....
mencoba tuk mengulang keadaan
namun tetap berbeda kurasakan tanpa mu....
yang mampu membuat ku ceria saat ku ingin....(ku ingin)
dan kini kau pun kembali
tak pernah seperti yang kuharapkan
terlalu banyak rahasia yang kau simpan
di perjalanan yang telah kau lalui
masih banyak kah sisa-sisa dirimu
yang mampu membuatku kembaliku bahagia
ku yakin jalan masih panjang bagi kita
tuk buktikan segala keraguan
sangat berat kurasakan semua langkah yang kujalani
menjadi dilema tuk bersikap
dan tak pernah lepas dari semua bayangannya yang mengikuti
percayalah..percayalah...percayalah..
Raihlah Kawan...
Pejamkan mata dan seakan pikiran dan hati terbang menuju sebuah titik cahaya yang mungkin cahaya itu tak dapat kamu raih akan tetapi lama kelamaan cahaya itu membesar seakan menghampiri dan kamu pun tersenyum sambil merangkul cahaya itu :)
Selasa, 19 Oktober 2010
Aku merasakan dan mendengar beban mu "AYAH"
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.
Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.
Anak wanita itu berguman : "Aku tidak mengerti."
Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah Ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"
Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.
Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah di saat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, di dalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya.
Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap.
Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggungjawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh.
Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya.
" AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...
Pikirkan, Mohon.
di saat hujan turun,
apa yang anda rasakan?
disaat hujan turun,
apa yang dirasakan oleh mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal?
mereka yang hidup di emperan toko,
mereka yang terbuang,
mereka yang hidup beralaskan kardus tipis yang tak terpakai dan beratapkan mimpi,
yang mimpi itu belum tentu akan menjadi nyata,
apakah kalian sempat memikirkan?
apakah kalian peduli?
apakah kalian merasakan apa yang mereka rasakan?
akankah mereka mendapatkan kebahagiaan?
aku sedih,
aku bersyukur,
karna aku lebih beruntung dari mereka.
inikah hidup?
inikah kenyataan?
inikah dunia?
apa yang anda rasakan?
disaat hujan turun,
apa yang dirasakan oleh mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal?
mereka yang hidup di emperan toko,
mereka yang terbuang,
mereka yang hidup beralaskan kardus tipis yang tak terpakai dan beratapkan mimpi,
yang mimpi itu belum tentu akan menjadi nyata,
apakah kalian sempat memikirkan?
apakah kalian peduli?
apakah kalian merasakan apa yang mereka rasakan?
akankah mereka mendapatkan kebahagiaan?
aku sedih,
aku bersyukur,
karna aku lebih beruntung dari mereka.
inikah hidup?
inikah kenyataan?
inikah dunia?
Jumat, 27 Agustus 2010
Dua Hari Itu..

di sore yang indah dan cerah, setelah melewati rutinitas yang terkadang membosankan. aku hendak bergegas untuk jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa. ketika melewati jalan trumanagara, aku melihat sosok wanita yang sedang duduk di atas motor dan berkumpul bersama teman-temannya. dia menatap mataku, dan aku menatap matanya. ternyata sesampainya di tujuan, Hp ku bergetar menandakan ada pesan yang masuk dan isinya "Dado, yang tadi itu kamu bukan?" ternyata dugaan ku benar. dia adalah teman dunia mayaku dan teman dari teman ku. Sms pun berlanjut sampai aku pulang ke rumah dan menyantap hidangan "buka" bersama keluargaku.
aku sempat kesal dibuatnya. tapi, akhirnya akupun bertemu dengannya di jalan Rumah sakit dekat rumahnya. tanpa banyak bicara, diapun mengajakku membeli susu di jalan Gunung sabeulah. sambil minum susu, kamipum mengobrol dan menceritakan masalah-masalah pribadi kami. obrolan kami sangat hangat dan akupun merasa nyaman. sehingga besoknya pun kami sempat keluar untuk jalan-jalan bersama. entah kenapa, hari itu aku merasakan hal yang berbeda dari hari yang sebelumnya. tanpa sadar aku memegang tangan nya. diapun tampak biasa saja di depanku. sesudah itu dia mengajakku pulang. di perjalanan pulang, kami disambut oleh hujan yang tiba-tiba turun dari langit yang lumayan cukup besar. aku mengajak dia untuk berteduh, tetapi entah kenapa dia nekad ingin segera melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya dengan hujan yang amat besar.
sesudahnya dia pulang, akupun berteduh sebentar karena keadaan yang tidak memungkinkan. dengan basah kuyup, aku menerima pesan singkat darinya yang berisi "AKU BAEUD KA KAMU DO!" akupun tidak tahu kenapa dengan tiba-tiba dia mengirim pesan dengan isi begitu. dalam benakku bertanya-tanya, "kenapa dia begitu padaku? tanpa alasan yang jelas". akupun melanjutkan perjalanan dengan keadaan basah kuyup.
ternyata dia risih dengan kelakuanku saat memegang tangan nya. aku sangat menyesal melakukan hal bodoh tersebut. aku pun jauh dan dia pun mulai menjauh dariku.
sungguh Dua Hari yang membuatku merasa Senang juga Sedih.
mungkin ini memang jalannya.
Terimakasih Tuhan, Dua Hari yang memberikan pelajaran yang Amat Sangat berharga bagiku.
Kamis, 12 Agustus 2010
Tukang Becak
Kamis, 12 Agustus 2010 23:58WIB
Becak Buu...
Becak Paa...
itu yang keluar dari mulut-mulut para pencari rejeki,
mereka bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka.
betapa hebatnya perjuangan mereka dalam mempertahankan hidup.
bangun pagi dan pulang malam.
tak tau mereka mendapat uang atau tidak,
mereka selalu berharap,
"mudah-mudahan Hari ini Lebih baik dari Hari Kemarin dan Besok lebih baik daripada Hari Ini"
Becak Buu...
Becak Paa...
itu yang keluar dari mulut-mulut para pencari rejeki,
mereka bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka.
betapa hebatnya perjuangan mereka dalam mempertahankan hidup.
bangun pagi dan pulang malam.
tak tau mereka mendapat uang atau tidak,
mereka selalu berharap,
"mudah-mudahan Hari ini Lebih baik dari Hari Kemarin dan Besok lebih baik daripada Hari Ini"
Apa dan Kenapa
Kamis, 12 Agustus 2010 23:11WIB
apa yang mereka lakukan?
kenapa mereka melakukan itu?
apakah itu semua akan menyelesaikan masalah?
TIDAK!!
jelas semuanya akan menambah masalah!
mereka menggantung dirinya sendiri,
mereka membakar dirinya sendiri,
kenapa hanya karena masalan yang sepele mereka berbuat demikian?
apakah mereka tidak percaya adanya Tuhan?
atau apalah?
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang hambanya tidak mampu,
setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
aku bersyukur,
aku masih mempercayai adanya Tuhan.
apa yang mereka lakukan?
kenapa mereka melakukan itu?
apakah itu semua akan menyelesaikan masalah?
TIDAK!!
jelas semuanya akan menambah masalah!
mereka menggantung dirinya sendiri,
mereka membakar dirinya sendiri,
kenapa hanya karena masalan yang sepele mereka berbuat demikian?
apakah mereka tidak percaya adanya Tuhan?
atau apalah?
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang hambanya tidak mampu,
setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
aku bersyukur,
aku masih mempercayai adanya Tuhan.
Selasa, 27 Juli 2010
Kisah-Kisah Bayu, Si Laki-Laki Yang Lugu Episode II
Karya : Anak Agung Lanang Oka
Arrrghhhhhh argggghggkkkkk ada sesosok mahkluk hitam misterius mnggreyangi tubuhku.... Aku berusaha untuk bangkit dan bangkit...aku menendang kakinya dan aku terus menendang..tapi aku tidak bisa... Aku lemah... Dan "ploop... ", suara sakelar lampu dipencet, kamarku mnjadi terang dan perlahan aku membuka mataku... Huff hanya mimpi... Tante Aurista tersenyum di ambang pintu kamarku, dan berucap "Selamat Pagi Sayang".. Aku hanya terdiam dan membalas dengan senyuman... Bayu!!, tante sudah siapkan sarapan untukmu, nanti dihabiskan yah... Tante mau bayar listrik dan air dulu... Ok!!,. Tante bergegas meninggalkanku dan stelah 15 menit berlalu ku dengar suara knalpot vespa yg menandakan tante sudah berangkat pergi... Ku bangunkan tubuhq dari tmpat tidur, lalu aku menuju jendela... Aku melihat sepasang suami-istri berkulit kuning langsat serta tiga anaknya berada di halaman depan rumah mereka... Mereka bahu membahu memasukkan bungkusan bakpao ke kotak yang ada di tiga buah sepeda, setelah semua bakpao di masukkan... Si Ayah mencium kening sang Ibu dan dilanjutkan mencium kening ketiga anaknya... Setelah itu si ayah berangkat pergi mengayuh sepeda berjualan dan diikuti oleh kedua anaknya yang masing-masing mengendarai satu buah sepeda... Dalam benakku, mereka gigih bekerja dan bekerja bersama keluarga... Aku terharu melihat mereka... Aku pun bergegas untuk keluar rumah sebelum si Ibu tadi menutup pintu rumahnya... Ahhh....ahhh.aaahhh... Aku trsengal sambil berlari...ahhhh...ahhhh....ahhhhh.... Akhirnya..... Aku mengetok pintu... Tok...tok...tok.... Tok...tok...tok... Tunggu sebentar sahut si anak laki-laki.... ,Kriakkkkkkk..ngereeotttttt, suara pintu tua yg terbuka,... Keluarlah sesosok anak keturunan cina dengan kulit kuning langsat, mata sipit, dan seumuran denganku... "ada apa"?, sahutnya... Aku mnjawab,. Hai... Perkenalkan, namaku Bayu Satria Pratama, kamu bisa panggil aku Bayu!!!... Siapa namamu?, aku boleh berteman denganmu?.... Si anak itu melihatku dengan tatapan yang penuh curiga!!! Lalu dia tersenyum dan berkata : "boleh", namaku Agus Putra Wicaksana, kmu boleh panggil aku Agus... Lalu agus pun berkata = "kenapa kamu terburu-buru menuju rumahku dan ingin berkenalan denganku?"... Aku kagum melihat kalian bekerja sama dalam memasukkan bakpao ke kotak di masing-masing sepeda kalian... Aku senang melihat seluruh anggota keluarga kalian kompak.. Sahutku... Agus pun membalas = terima kasih, kami memang keluarga yang kompak, kami setiap hari bangun jam 3 pagi untuk membuat Bakpao, kecuali hari mnjelang IMLEk kami mesti bangun jam 1 untuk membuat bakpao, maklum saat itu pesanan mmg sedang banyak-banyaknya... Kamu anak siapa? Mengapa aku pertama kali melihatmu? .... Aku pun menjawab = aku adalah ponakan tante rista, yang tinggal di depan rumahmu... Ohhh tante rista, ahhh aku kira dia tidak punya siapa-siapa lagi setelah suaminya meninggal dunia 3 tahun yang lalu, ujar Agus,. Aku tersenyum malu, karena aku memang tidak pernah sekalipun bermain ke rumah tante rista dari aku lahir hingga kedua orang tuaku meninggalkan ku pergi tanpa sebab... Oh iya, aku bole membeli satu buah bakpaomu?? .... Agus lalu menjawab = janganlah beli, ini aku kasi kamu saja, si agus bergegas menuju lemari tempat menyimpan bakpaona yang tepat berada di sebelahku,... Kmu mau rasa apa? Ujarnya!! ... Aku tidak tau bakpaomu terdapat rasa apa aja!! Ucapku... Agus pun menjawab = ada rasa cokelat, kacang hijau, dan sayur-sayuran,. Kmu mau yang mana? Aku mau yang Kacang Hijau!!! Jawabku... Hmm yummy.. Bakpao itu telah habis aku makan.. Rasanya memang enak.. Terima Kasih Agus!! Ucapku.. Iya sama-sama, tante rista juga sering memberiku bumbu pecel ketika beliau datang dari kampungna di Madiun... Hehehe,. Jawab agus... Lalu aku melihat sekeliling rumahnya dan tertarik dengan tulisan "Bakpao MOTA-MOTA"... Hai Agus, apa itu "MOTA-MOTA"?.... Agus lalu menjawab = kata itu adalah marga dari keluarga kami... Kami memberi nama pada usaha bakpao kami... Keluarga kami memiliki nama etnis yang dimulai dengan huruf 'MO' , nama Mota-Mota merupakan nama kakek buyut aku... Lalu nama etnismu siapa? Ujarku... Agus tersenyum dan menjawab = nama etnisku "Momota" karena aku anak terkecil di keluargaku dan lahir di bulan Juni menurut kepercayaan keluarga kami,.... sedangkan keluarga lainnya ,? Sahutku... Agus pun menjawab = ayahku, bapak herry siswanto bernama Momoshi, Ibuku Annastasia Octavia Bernama Momoli, kakak tertuaku, Muhammad Siswanto bernama Momoka, dan Kakak Perempuanku Tiara Figur bernama Momoti.... Aku sedang sakit sehingga aku diam dirumah, pekerjaanku dikerjakan oleh cece momoti... Begitu sahutnya... Lalu sesosok wanita paruh baya keluar dari pintu ruang tamu dan berucap = Momota, sini kamu... Coba Ibu pegang dahimu... Lalu agus bergegas menuju Ibunya,. Dan Si Ibu memegang dahi agus lalu mencium kedua pipinya dan mencubit kedua pipina dengan gemas... Momota kmu masih panas, ayo kedalam dulu dan kamu mesti tidur di kamar... Baik Ibu, sahut Agus... Agus lalu masuk bersama Ibunya dan melambaikan tangan kepadaku, yang menandakan sampai jumpa lagi... Aku hanya terpaku memandang kejadian itu... Aku terharu melihat agus dan ibunya... Lalu aku bergegas pulang ke rumah dan bersiap untuk mandi dan menghabiskan sarapanku... Dalam perjalanan pulang aku masih terbayang agus yang dicium dan dicubit pipina dengan gemas oleh Ibunya., aku pun tak sengaja menetaskan air mataku.., namun aku mesti kuat dan memecahkan teka-teki ini ... Tentang sesuatu benda sepeninggal orang tuaku yang blum boleh aku buka... Aku pun selesai mandi dan segera menuju meja makan,. Sebelum membuka penutup makanan aku berdoa trlebih dahulu... Ketika membukanya, aku melihat semangkuk sayur bayam dan sepiring telor dadar,.. Aku mengambil nasi putih, dua sendok sayur bayam dan sebuah telor dadar,.. Aku berusaha menghabiskan makananku, walau bagiku menu ini tidak terlalu enak.. Tapi peristiwa yang aku lihat di keluarga Agus, membuatku bersemangat untuk menghabiskannya... Aku bisa makan masakan keluargaku merupakan hal yang terindah yang aku rasakan, walaupun itu masakan yang tidak mewah... Setelah selesai makan, aku mencuci piring di dapur,. Setelah itu aku membuatkan secangkir teh untuk tanteku... Kasihan tante, sudah capek-capek memasak dan membersihkan rumah, ujarku... aku pun bergegas menuju jendela kamarku yang terletak di lantai dua untuk melihat keluarga Agus... Aku melihat Ibu Agus sedang menjemur pakaian seluruh keluarganya,. Sedangkan si Agus membantu Ibu nya dengan memberi jepitan pada masing-masing jemuran... Dalam hatiku, aku bisa merasakan perasan Agus, walaupun dia sedang sakit namun dengan perasaan nyaman dan cinta di Keluarganya, dia seolah-olah tidak peduli dengan sakit yang dia derita... Agus sangat bersemangat membantu Ibunya,.. Dan si Ibu mengelus-ngelus rambut Agus... Mereka berdua sangat dekat dan lucu... Bersambung ...
Arrrghhhhhh argggghggkkkkk ada sesosok mahkluk hitam misterius mnggreyangi tubuhku.... Aku berusaha untuk bangkit dan bangkit...aku menendang kakinya dan aku terus menendang..tapi aku tidak bisa... Aku lemah... Dan "ploop... ", suara sakelar lampu dipencet, kamarku mnjadi terang dan perlahan aku membuka mataku... Huff hanya mimpi... Tante Aurista tersenyum di ambang pintu kamarku, dan berucap "Selamat Pagi Sayang".. Aku hanya terdiam dan membalas dengan senyuman... Bayu!!, tante sudah siapkan sarapan untukmu, nanti dihabiskan yah... Tante mau bayar listrik dan air dulu... Ok!!,. Tante bergegas meninggalkanku dan stelah 15 menit berlalu ku dengar suara knalpot vespa yg menandakan tante sudah berangkat pergi... Ku bangunkan tubuhq dari tmpat tidur, lalu aku menuju jendela... Aku melihat sepasang suami-istri berkulit kuning langsat serta tiga anaknya berada di halaman depan rumah mereka... Mereka bahu membahu memasukkan bungkusan bakpao ke kotak yang ada di tiga buah sepeda, setelah semua bakpao di masukkan... Si Ayah mencium kening sang Ibu dan dilanjutkan mencium kening ketiga anaknya... Setelah itu si ayah berangkat pergi mengayuh sepeda berjualan dan diikuti oleh kedua anaknya yang masing-masing mengendarai satu buah sepeda... Dalam benakku, mereka gigih bekerja dan bekerja bersama keluarga... Aku terharu melihat mereka... Aku pun bergegas untuk keluar rumah sebelum si Ibu tadi menutup pintu rumahnya... Ahhh....ahhh.aaahhh... Aku trsengal sambil berlari...ahhhh...ahhhh....ahhhhh.... Akhirnya..... Aku mengetok pintu... Tok...tok...tok.... Tok...tok...tok... Tunggu sebentar sahut si anak laki-laki.... ,Kriakkkkkkk..ngereeotttttt, suara pintu tua yg terbuka,... Keluarlah sesosok anak keturunan cina dengan kulit kuning langsat, mata sipit, dan seumuran denganku... "ada apa"?, sahutnya... Aku mnjawab,. Hai... Perkenalkan, namaku Bayu Satria Pratama, kamu bisa panggil aku Bayu!!!... Siapa namamu?, aku boleh berteman denganmu?.... Si anak itu melihatku dengan tatapan yang penuh curiga!!! Lalu dia tersenyum dan berkata : "boleh", namaku Agus Putra Wicaksana, kmu boleh panggil aku Agus... Lalu agus pun berkata = "kenapa kamu terburu-buru menuju rumahku dan ingin berkenalan denganku?"... Aku kagum melihat kalian bekerja sama dalam memasukkan bakpao ke kotak di masing-masing sepeda kalian... Aku senang melihat seluruh anggota keluarga kalian kompak.. Sahutku... Agus pun membalas = terima kasih, kami memang keluarga yang kompak, kami setiap hari bangun jam 3 pagi untuk membuat Bakpao, kecuali hari mnjelang IMLEk kami mesti bangun jam 1 untuk membuat bakpao, maklum saat itu pesanan mmg sedang banyak-banyaknya... Kamu anak siapa? Mengapa aku pertama kali melihatmu? .... Aku pun menjawab = aku adalah ponakan tante rista, yang tinggal di depan rumahmu... Ohhh tante rista, ahhh aku kira dia tidak punya siapa-siapa lagi setelah suaminya meninggal dunia 3 tahun yang lalu, ujar Agus,. Aku tersenyum malu, karena aku memang tidak pernah sekalipun bermain ke rumah tante rista dari aku lahir hingga kedua orang tuaku meninggalkan ku pergi tanpa sebab... Oh iya, aku bole membeli satu buah bakpaomu?? .... Agus lalu menjawab = janganlah beli, ini aku kasi kamu saja, si agus bergegas menuju lemari tempat menyimpan bakpaona yang tepat berada di sebelahku,... Kmu mau rasa apa? Ujarnya!! ... Aku tidak tau bakpaomu terdapat rasa apa aja!! Ucapku... Agus pun menjawab = ada rasa cokelat, kacang hijau, dan sayur-sayuran,. Kmu mau yang mana? Aku mau yang Kacang Hijau!!! Jawabku... Hmm yummy.. Bakpao itu telah habis aku makan.. Rasanya memang enak.. Terima Kasih Agus!! Ucapku.. Iya sama-sama, tante rista juga sering memberiku bumbu pecel ketika beliau datang dari kampungna di Madiun... Hehehe,. Jawab agus... Lalu aku melihat sekeliling rumahnya dan tertarik dengan tulisan "Bakpao MOTA-MOTA"... Hai Agus, apa itu "MOTA-MOTA"?.... Agus lalu menjawab = kata itu adalah marga dari keluarga kami... Kami memberi nama pada usaha bakpao kami... Keluarga kami memiliki nama etnis yang dimulai dengan huruf 'MO' , nama Mota-Mota merupakan nama kakek buyut aku... Lalu nama etnismu siapa? Ujarku... Agus tersenyum dan menjawab = nama etnisku "Momota" karena aku anak terkecil di keluargaku dan lahir di bulan Juni menurut kepercayaan keluarga kami,.... sedangkan keluarga lainnya ,? Sahutku... Agus pun menjawab = ayahku, bapak herry siswanto bernama Momoshi, Ibuku Annastasia Octavia Bernama Momoli, kakak tertuaku, Muhammad Siswanto bernama Momoka, dan Kakak Perempuanku Tiara Figur bernama Momoti.... Aku sedang sakit sehingga aku diam dirumah, pekerjaanku dikerjakan oleh cece momoti... Begitu sahutnya... Lalu sesosok wanita paruh baya keluar dari pintu ruang tamu dan berucap = Momota, sini kamu... Coba Ibu pegang dahimu... Lalu agus bergegas menuju Ibunya,. Dan Si Ibu memegang dahi agus lalu mencium kedua pipinya dan mencubit kedua pipina dengan gemas... Momota kmu masih panas, ayo kedalam dulu dan kamu mesti tidur di kamar... Baik Ibu, sahut Agus... Agus lalu masuk bersama Ibunya dan melambaikan tangan kepadaku, yang menandakan sampai jumpa lagi... Aku hanya terpaku memandang kejadian itu... Aku terharu melihat agus dan ibunya... Lalu aku bergegas pulang ke rumah dan bersiap untuk mandi dan menghabiskan sarapanku... Dalam perjalanan pulang aku masih terbayang agus yang dicium dan dicubit pipina dengan gemas oleh Ibunya., aku pun tak sengaja menetaskan air mataku.., namun aku mesti kuat dan memecahkan teka-teki ini ... Tentang sesuatu benda sepeninggal orang tuaku yang blum boleh aku buka... Aku pun selesai mandi dan segera menuju meja makan,. Sebelum membuka penutup makanan aku berdoa trlebih dahulu... Ketika membukanya, aku melihat semangkuk sayur bayam dan sepiring telor dadar,.. Aku mengambil nasi putih, dua sendok sayur bayam dan sebuah telor dadar,.. Aku berusaha menghabiskan makananku, walau bagiku menu ini tidak terlalu enak.. Tapi peristiwa yang aku lihat di keluarga Agus, membuatku bersemangat untuk menghabiskannya... Aku bisa makan masakan keluargaku merupakan hal yang terindah yang aku rasakan, walaupun itu masakan yang tidak mewah... Setelah selesai makan, aku mencuci piring di dapur,. Setelah itu aku membuatkan secangkir teh untuk tanteku... Kasihan tante, sudah capek-capek memasak dan membersihkan rumah, ujarku... aku pun bergegas menuju jendela kamarku yang terletak di lantai dua untuk melihat keluarga Agus... Aku melihat Ibu Agus sedang menjemur pakaian seluruh keluarganya,. Sedangkan si Agus membantu Ibu nya dengan memberi jepitan pada masing-masing jemuran... Dalam hatiku, aku bisa merasakan perasan Agus, walaupun dia sedang sakit namun dengan perasaan nyaman dan cinta di Keluarganya, dia seolah-olah tidak peduli dengan sakit yang dia derita... Agus sangat bersemangat membantu Ibunya,.. Dan si Ibu mengelus-ngelus rambut Agus... Mereka berdua sangat dekat dan lucu... Bersambung ...
Rumahku..
Rabu, 28 Juli 2010 07:27WIB
Ini adalah Rumahku
jantung kota,
masuk ke gang-gang kecil
melewati jalanan becek
ketika hujan datang,
sepi pun datang
Disini aku di besarkan
6000 hari lebih rumah ini jadi saksi
ketika senang
ataupun sedih,
Rumah ini melindungiku
walaupun setengah jadi,
rasa syukur tak pernah hilang
Kasihan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal
tidur di emperan toko
beralas tikar
beratap mimpi
terkadang mereka di usir
andai saja aku punya banyak uang
akan ku belikan mereka tempat tinggal
tapi apa daya?
aku tak punya
apakah kalian punya rasa yang sama sepertiku?
Ini adalah Rumahku
jantung kota,
masuk ke gang-gang kecil
melewati jalanan becek
ketika hujan datang,
sepi pun datang
Disini aku di besarkan
6000 hari lebih rumah ini jadi saksi
ketika senang
ataupun sedih,
Rumah ini melindungiku
walaupun setengah jadi,
rasa syukur tak pernah hilang
Kasihan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal
tidur di emperan toko
beralas tikar
beratap mimpi
terkadang mereka di usir
andai saja aku punya banyak uang
akan ku belikan mereka tempat tinggal
tapi apa daya?
aku tak punya
apakah kalian punya rasa yang sama sepertiku?
Jalanan..
Kamis, 22 Juli 2010 22:38WIB
Dunia itu bulat.
Terkadang kita ada di atas.
Terkadang kita juga bisa di bawah.
Aku kira aku adalah manusia yang kurang beruntung
tetapi,
masih banyak orang lain yang nasibnya lebih buruk dariku
aku sangat bersyukur
karena aku masih mempunyai banyak kenikmatan yang mereka belum tentu punya
Siapa yang mau jadi anak jalanan?
jelas tidak ada bukan??
lihat nasib mereka!
siapa coba yang mau?
jelas tikdak bukan?
tapi
di balik semua itu mereka mempunyai banyak sisi negativnya
NARKOBA BAGIAN DARI HIDUP MEREKA
sungguh di sayangkan, di usia mereka yang masih belia, mereka sudah mengkonsumsi narkoba.
mereka merokok dan yang lain nya
Dunia itu bulat.
Terkadang kita ada di atas.
Terkadang kita juga bisa di bawah.
Aku kira aku adalah manusia yang kurang beruntung
tetapi,
masih banyak orang lain yang nasibnya lebih buruk dariku
aku sangat bersyukur
karena aku masih mempunyai banyak kenikmatan yang mereka belum tentu punya
Siapa yang mau jadi anak jalanan?
jelas tidak ada bukan??
lihat nasib mereka!
siapa coba yang mau?
jelas tikdak bukan?
tapi
di balik semua itu mereka mempunyai banyak sisi negativnya
NARKOBA BAGIAN DARI HIDUP MEREKA
sungguh di sayangkan, di usia mereka yang masih belia, mereka sudah mengkonsumsi narkoba.
mereka merokok dan yang lain nya
Kisah-Kisah Bayu Si Laki2 Yang Lugu "EPISODE I"
Saturday, 09 January 2010 at 19:50
Karya: Anak Agung Lanang Oka
Halo semua… aku awali kisahku saat masa ketika aku dilahirkan……
Begini ceritanya :
SEJARAH NAMAKU
Aku merupakan anak satu-satunya dari kedua orang tuaku. Sampai saat ini aku tidak mengetahui kenapa aku berwujud seperti ini!!!! Namun aku menikmati apa yang diberikan Tuhan kepadaaku. Aku awalnya seorang anak laki-laki biasa yang lahir di Kota Surabaya tepatnya pada 10 Nopember 1989 tepat saat Hari Pahlawan Nasional. Akupun diberi nama Bayu Satria Pratama yang memiliki pengertian sebagai berikut :
Bayu = Kuat
Satria = Kesatria
Pratama = Pertama yang berarti Penegak Kebenaran (Pemimpin)
Jadi Bayu Satria Pratama = Anak laki-laki yang Kuat dan Berjiwa Kesatria.
Besar harapan orang tuaku untuk menjadikan aku sesosok manusia yang berguna terutama, mampu untuk menjadikan nusantara sebagai negara yang maju dan makmur.
Ketika usiaku 8 tahun kedua orang tuaku meninggalkan ku untuk hijrah ke negeri tetangga tanpa sepengetahuanku. Aku menangis seharian untuk memikirkan hal itu. Sebelum meninggalkanku, kedua orang tuaku memberiku sebuah kotak yang hanya boleh kubuka ketika aku berusia 9 tahun. Untuk menutupi rasa ketakuatanku akan tinggal seorang diri di rumah, aku akan mengunjungi rumah tante Aurista . Aku ingin tinggal bersama beliau karena beliau satu-satunya sanak keluarga dari Ibuku di Surabaya.
PERJALANAN KE RUMAH TANTEKU
Saat itu matahari bersinar dengan cerahnya, jam tanganku telah menunjukkan pukul 7 pagi. Dalam pikiranku masih dipenuhi dengan tanda Tanya, dan selalu bertanya dalam hati “Mengapa aku ditinggalkan kedua orang tuaku???”. Aku memulai mengemas barangku dan bergegas menghabiskan sarapanku yang berupa potongan biscuit Roma Kelapa yang kucelupkan ke dalam segelas susu dancow full cream rasa vanilla yang masih hangat sebelum aku menguyahnya.
Ketika sarapanku sudah habis termakan, aku berangkat ke rumah tanteku yang beralamatkan di Gang Makam Keputih, Sukolilo-Surabaya. Untuk menuju kesana, aku menaiki sepeda poligonku. Ketika aku melewati wilayah Kapas Krampung aku berhenti untuk beristirahat minum karena udara sangat gerah. Aku berhenti di pinggir penjual Koran dan meminum air botolan yang aku bawa dari rumah. Sambil menikmati air botolku aku memperhatikan seorang anak laki-laki yang menangis di samping penjual Koran itu. Aku mendekati anak itu dan bertanya,
Bayu : hai kamu mengapa menangis ???
Anak laki-laki : aku dipukul oleh ayahku!!!! Hikzzz hikzzz(sambil menunjukkan bekas pukulan di mata kirinya).
Bayu : mengapa ayahmu memukulmu???
Anak Laki-laki : aku ketahuan mencuri duit ayahku ketika beliau tidur!!!..Hikzzz hikzz(sambil terisak).
Bayu : Mengapa kamu mencuri??? Mencuri itu perbuatan yang tidak terpuji menurut Kata AYAH-Ibuku!!!
Anak laki-LAki : Aku lapar, dari kemarin tidak makan !!!!
BAyu : Mengapa kamu tidak makan??? Apa orang tuamu tidak memasak untukmu???
Anak Laki-laki : Tidak!!! Ibuku sudah minggat dari rumah gara-gara Ayahku yang bernama Thomas Yulius SN si laki-laki hidung belang alias Laki-Laki Bau Sperma!!! Selingkuh dengan Teman Ibuku sendiri yang Bernama Udah Ifa!!! SI Wanita Lintah darat!!! Dia dikenal sebagai juragan rentenir di kawasan ini!!!! Aku BENCI MEREKA!!!!!!!
Bayu : aku turut perihatin atas keadaanmu, ini aku punya sepotong buah kates, silakan dimakan…
Anak LAki-LAki : Horeee!!!!!(LANGSUNG MELAHAPNYA DENGAN CEPAT)….
Bayu : Maaf aku belum mengenalmu, namamu siapa?? Aku Bayu, aku sedang menuju ke rumah tanteku
Anak Laki-Laki : Aku Arivian Demas Pratama!!!! Kamu bisa panggil aku demas…. Makasi yah aku sudah agak kenyang dengan makananmu….
Bayu : Ok, maaf yah aku ingin melanjutkan perjalananku kerumah tanteku, sampai jumpa yah.. moga aja Ayahmu memperhatikanmu… ehh maaf aku mau Tanya lagi, sekarang ibumu ada dimana???
Demas : Ibuku sekarang balik ke rumah nenekku… aku sangat sayang Ibuku (hikazzzzzz “kembali menangis”)….. Ibu ku dulu jualan nasi lodeh n nasi campur di pasar kya-kya, warung ibuku bernama WARUNG NASI WHINDA SULATRI.. nama warungnya diambil dari nama ibuku sendiri. Warung ibuku sangat ramai karena masakan ibuku sungguh lezat…. Tapi kini beliau tidak bisa memasak untukku dan para sopir taksi yang merupakan langganan warung ibuku..Hikssszzz (sambil terisak).
Bayu : Ok deh.. maaf yah… aku membuatmu sedih lagi.. aku pergi dulu yah.. jaga dirimu baik-baik kawan!! Semoga kita berjumpa lagi dan kamu dalam kondisi bahagia!!!
Demas : Maksih yah atas katesmu… aku sudah agak kenyang…. Ok..kamu juga jaga diri yah!!!.. Sampai Jumpa!!!!
Akupun melanjutkan perjalananku dan kembali mengayuh pedal sepedaku, ketika aku menoleh kebelakang. Aku melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan. Anak laki-laki itu, si Demas, dipukuli oleh pria brewok dan memaksanya untuk membersihkan mikrolet. Kemungkinan pria brewok itu Ayahnya sendiri. Aku sedih akan nasib si Demas. Dalam hati, aku berdoa kepada Tuhan agar Demas diberikan kehidupan yang layak.
Akhirnya dari perjalanan yang jauh, aku sampai juga di mulut gang makam keputih. Dan bergegas mengayuh pedal sepedaku untuk menuju ke sebuah rumah yang bercat Kuning… nafasku terengah-engah saat itu, perjalanan yang amat jauh dari wilayah rumahku ke daerah ini..huhhh.. keringatku membasahi bajuku dan tas ranselku… aku pun memarkir sepedaku di pintu pagar rumah tanteku lalu memencet bel berkali-kali agar tanteku keluar.
Pintu itu terbuka dan ..ahhhhhhhhhhhhhhh HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHhhhhhhhhhhhhhhhhh OH TUHAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!................................................................................
Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr… aku dikagetkan oleh suara mercon yang dilempar tanteku!!!! Hiiiiiiiiii..hiiiiii (sambil tertawa lantang) Tanteku yang hitam manis itu mengerjaiku….
Tante Aurista : Bayu kenapa kamu lama sekali datangnya, nak??? Masakan tante menjadi dingin tuh!!! Ayo sini cepet masuk ..Ayo makan nak…
Bayu : Maaf tante aku bertemu dengan seorang anak di tengah jalan ( aku pun menceritakan kejadian tadi sambil berjalan menuju dapur bersama tanteku)…
Tante Aurista : Ok, kamu anak yang baik dan berjiwa mulia. Tante bangga denganmu!!, (tanteku membuka penutup makanan dan menyiapkan piring dan gelas untukku)
Bayu : hmmm enak tante (bau masakan tanteku tercium dihidungku)
Tante Aurista : wahh..kamu ini berlebihan, kamu belum memakannya kog sudah dibilang enak??? Ayo!!!!!! Mau muji tante yah!!!! Atau mau ngejek tante nih???? (sambil mengedipkan matanya)
Bayu : bukan begitu tante, baunya aja sudah harum apalagi memakannya ( sambil memasukkan sesendok potongan daging rendang ke mulutnya)…. Wah enak banget!!!! Maknyussss!!!!!
Tante masaknya pake apa kog enak banget??? Bayu bisa habis 3 piring nih!!!
Tante Aurista : wah kamu bisa aja!!!, tante masaknya pake kecap cap Aurista, mungkin enak karena merek kecapnya sama dengan nama tante..hehehehehehheh (tersipu malu).. Ayo nak nanti dilanjutkan ngobrolnya kamu makan dulu yang banyak… Tante pengennya nemenin kamu makan, tapi sekarang tante mau diet.. kadar gula tante naik, jadi sesuai dengan anjuran dokter, Tante Harus Diet dengan hanya mengkonsumsi sayuran… Bayu!! Tante ke kamar dulu yah, Tante mau mandi dan berhias karena nanti mau ada acara arisan tetangga.
Bayu : Baik tante.. Terima kasih, bayu habisin yah!!!!
Tante Aurista : ayo dihabisin ajah… nanti setelah makan kamu istirat dulu dan kamarmu ada di lantai 2,. Tante sudah siapkan lemari dan tempat tidur yang nyaman… semoga kamu betah tinggal disini..
Bayu : terima kasih tante… maaf merepotkan. Mulai saat ini Bayu akan menjadi anak yang patuh dengan perintah Tante dan Bayu akan membantu Tante membersihkan rumah dan tentunya rajin belajar!!! (berbicara dengan semangat)
Tante Aurista : wah bagus tu!! Anak yang Baik… Ok TAnte tinggal dulu yah, kamu istirahat aja setelah makan, karena rumah sudah tante bersihkan tadi pagi jadi kamu nggak usah membersihkan rumah lagi.
Setelah menghabiskan makananku, aku bergegas menuju kamar dan langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur yang amat besar dan nyaman..hmmmmmmmmmmm… aku mulai memejamkan mataku dan akupun tertidur……zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzsssssssssssstttttttttttttttttttttttt………….. namun aku merasakan tubuhku ada yang menyentuh… semacam tangan dan kelima jari-jarinya membelai kepalaku dengan halus…. Bulu-kudukku merinding…. Aku merasa ketakutan, namun aku berpura-pura untuk tetap tidur… aku perlahan-lahan membuka kedua mataku dan ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh apaaaaaaaaaaa itu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BERSAMBUNG
Karya: Anak Agung Lanang Oka
Halo semua… aku awali kisahku saat masa ketika aku dilahirkan……
Begini ceritanya :
SEJARAH NAMAKU
Aku merupakan anak satu-satunya dari kedua orang tuaku. Sampai saat ini aku tidak mengetahui kenapa aku berwujud seperti ini!!!! Namun aku menikmati apa yang diberikan Tuhan kepadaaku. Aku awalnya seorang anak laki-laki biasa yang lahir di Kota Surabaya tepatnya pada 10 Nopember 1989 tepat saat Hari Pahlawan Nasional. Akupun diberi nama Bayu Satria Pratama yang memiliki pengertian sebagai berikut :
Bayu = Kuat
Satria = Kesatria
Pratama = Pertama yang berarti Penegak Kebenaran (Pemimpin)
Jadi Bayu Satria Pratama = Anak laki-laki yang Kuat dan Berjiwa Kesatria.
Besar harapan orang tuaku untuk menjadikan aku sesosok manusia yang berguna terutama, mampu untuk menjadikan nusantara sebagai negara yang maju dan makmur.
Ketika usiaku 8 tahun kedua orang tuaku meninggalkan ku untuk hijrah ke negeri tetangga tanpa sepengetahuanku. Aku menangis seharian untuk memikirkan hal itu. Sebelum meninggalkanku, kedua orang tuaku memberiku sebuah kotak yang hanya boleh kubuka ketika aku berusia 9 tahun. Untuk menutupi rasa ketakuatanku akan tinggal seorang diri di rumah, aku akan mengunjungi rumah tante Aurista . Aku ingin tinggal bersama beliau karena beliau satu-satunya sanak keluarga dari Ibuku di Surabaya.
PERJALANAN KE RUMAH TANTEKU
Saat itu matahari bersinar dengan cerahnya, jam tanganku telah menunjukkan pukul 7 pagi. Dalam pikiranku masih dipenuhi dengan tanda Tanya, dan selalu bertanya dalam hati “Mengapa aku ditinggalkan kedua orang tuaku???”. Aku memulai mengemas barangku dan bergegas menghabiskan sarapanku yang berupa potongan biscuit Roma Kelapa yang kucelupkan ke dalam segelas susu dancow full cream rasa vanilla yang masih hangat sebelum aku menguyahnya.
Ketika sarapanku sudah habis termakan, aku berangkat ke rumah tanteku yang beralamatkan di Gang Makam Keputih, Sukolilo-Surabaya. Untuk menuju kesana, aku menaiki sepeda poligonku. Ketika aku melewati wilayah Kapas Krampung aku berhenti untuk beristirahat minum karena udara sangat gerah. Aku berhenti di pinggir penjual Koran dan meminum air botolan yang aku bawa dari rumah. Sambil menikmati air botolku aku memperhatikan seorang anak laki-laki yang menangis di samping penjual Koran itu. Aku mendekati anak itu dan bertanya,
Bayu : hai kamu mengapa menangis ???
Anak laki-laki : aku dipukul oleh ayahku!!!! Hikzzz hikzzz(sambil menunjukkan bekas pukulan di mata kirinya).
Bayu : mengapa ayahmu memukulmu???
Anak Laki-laki : aku ketahuan mencuri duit ayahku ketika beliau tidur!!!..Hikzzz hikzz(sambil terisak).
Bayu : Mengapa kamu mencuri??? Mencuri itu perbuatan yang tidak terpuji menurut Kata AYAH-Ibuku!!!
Anak laki-LAki : Aku lapar, dari kemarin tidak makan !!!!
BAyu : Mengapa kamu tidak makan??? Apa orang tuamu tidak memasak untukmu???
Anak Laki-laki : Tidak!!! Ibuku sudah minggat dari rumah gara-gara Ayahku yang bernama Thomas Yulius SN si laki-laki hidung belang alias Laki-Laki Bau Sperma!!! Selingkuh dengan Teman Ibuku sendiri yang Bernama Udah Ifa!!! SI Wanita Lintah darat!!! Dia dikenal sebagai juragan rentenir di kawasan ini!!!! Aku BENCI MEREKA!!!!!!!
Bayu : aku turut perihatin atas keadaanmu, ini aku punya sepotong buah kates, silakan dimakan…
Anak LAki-LAki : Horeee!!!!!(LANGSUNG MELAHAPNYA DENGAN CEPAT)….
Bayu : Maaf aku belum mengenalmu, namamu siapa?? Aku Bayu, aku sedang menuju ke rumah tanteku
Anak Laki-Laki : Aku Arivian Demas Pratama!!!! Kamu bisa panggil aku demas…. Makasi yah aku sudah agak kenyang dengan makananmu….
Bayu : Ok, maaf yah aku ingin melanjutkan perjalananku kerumah tanteku, sampai jumpa yah.. moga aja Ayahmu memperhatikanmu… ehh maaf aku mau Tanya lagi, sekarang ibumu ada dimana???
Demas : Ibuku sekarang balik ke rumah nenekku… aku sangat sayang Ibuku (hikazzzzzz “kembali menangis”)….. Ibu ku dulu jualan nasi lodeh n nasi campur di pasar kya-kya, warung ibuku bernama WARUNG NASI WHINDA SULATRI.. nama warungnya diambil dari nama ibuku sendiri. Warung ibuku sangat ramai karena masakan ibuku sungguh lezat…. Tapi kini beliau tidak bisa memasak untukku dan para sopir taksi yang merupakan langganan warung ibuku..Hikssszzz (sambil terisak).
Bayu : Ok deh.. maaf yah… aku membuatmu sedih lagi.. aku pergi dulu yah.. jaga dirimu baik-baik kawan!! Semoga kita berjumpa lagi dan kamu dalam kondisi bahagia!!!
Demas : Maksih yah atas katesmu… aku sudah agak kenyang…. Ok..kamu juga jaga diri yah!!!.. Sampai Jumpa!!!!
Akupun melanjutkan perjalananku dan kembali mengayuh pedal sepedaku, ketika aku menoleh kebelakang. Aku melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan. Anak laki-laki itu, si Demas, dipukuli oleh pria brewok dan memaksanya untuk membersihkan mikrolet. Kemungkinan pria brewok itu Ayahnya sendiri. Aku sedih akan nasib si Demas. Dalam hati, aku berdoa kepada Tuhan agar Demas diberikan kehidupan yang layak.
Akhirnya dari perjalanan yang jauh, aku sampai juga di mulut gang makam keputih. Dan bergegas mengayuh pedal sepedaku untuk menuju ke sebuah rumah yang bercat Kuning… nafasku terengah-engah saat itu, perjalanan yang amat jauh dari wilayah rumahku ke daerah ini..huhhh.. keringatku membasahi bajuku dan tas ranselku… aku pun memarkir sepedaku di pintu pagar rumah tanteku lalu memencet bel berkali-kali agar tanteku keluar.
Pintu itu terbuka dan ..ahhhhhhhhhhhhhhh HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHhhhhhhhhhhhhhhhhh OH TUHAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!................................................................................
Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr… aku dikagetkan oleh suara mercon yang dilempar tanteku!!!! Hiiiiiiiiii..hiiiiii (sambil tertawa lantang) Tanteku yang hitam manis itu mengerjaiku….
Tante Aurista : Bayu kenapa kamu lama sekali datangnya, nak??? Masakan tante menjadi dingin tuh!!! Ayo sini cepet masuk ..Ayo makan nak…
Bayu : Maaf tante aku bertemu dengan seorang anak di tengah jalan ( aku pun menceritakan kejadian tadi sambil berjalan menuju dapur bersama tanteku)…
Tante Aurista : Ok, kamu anak yang baik dan berjiwa mulia. Tante bangga denganmu!!, (tanteku membuka penutup makanan dan menyiapkan piring dan gelas untukku)
Bayu : hmmm enak tante (bau masakan tanteku tercium dihidungku)
Tante Aurista : wahh..kamu ini berlebihan, kamu belum memakannya kog sudah dibilang enak??? Ayo!!!!!! Mau muji tante yah!!!! Atau mau ngejek tante nih???? (sambil mengedipkan matanya)
Bayu : bukan begitu tante, baunya aja sudah harum apalagi memakannya ( sambil memasukkan sesendok potongan daging rendang ke mulutnya)…. Wah enak banget!!!! Maknyussss!!!!!
Tante masaknya pake apa kog enak banget??? Bayu bisa habis 3 piring nih!!!
Tante Aurista : wah kamu bisa aja!!!, tante masaknya pake kecap cap Aurista, mungkin enak karena merek kecapnya sama dengan nama tante..hehehehehehheh (tersipu malu).. Ayo nak nanti dilanjutkan ngobrolnya kamu makan dulu yang banyak… Tante pengennya nemenin kamu makan, tapi sekarang tante mau diet.. kadar gula tante naik, jadi sesuai dengan anjuran dokter, Tante Harus Diet dengan hanya mengkonsumsi sayuran… Bayu!! Tante ke kamar dulu yah, Tante mau mandi dan berhias karena nanti mau ada acara arisan tetangga.
Bayu : Baik tante.. Terima kasih, bayu habisin yah!!!!
Tante Aurista : ayo dihabisin ajah… nanti setelah makan kamu istirat dulu dan kamarmu ada di lantai 2,. Tante sudah siapkan lemari dan tempat tidur yang nyaman… semoga kamu betah tinggal disini..
Bayu : terima kasih tante… maaf merepotkan. Mulai saat ini Bayu akan menjadi anak yang patuh dengan perintah Tante dan Bayu akan membantu Tante membersihkan rumah dan tentunya rajin belajar!!! (berbicara dengan semangat)
Tante Aurista : wah bagus tu!! Anak yang Baik… Ok TAnte tinggal dulu yah, kamu istirahat aja setelah makan, karena rumah sudah tante bersihkan tadi pagi jadi kamu nggak usah membersihkan rumah lagi.
Setelah menghabiskan makananku, aku bergegas menuju kamar dan langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur yang amat besar dan nyaman..hmmmmmmmmmmm… aku mulai memejamkan mataku dan akupun tertidur……zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzsssssssssssstttttttttttttttttttttttt………….. namun aku merasakan tubuhku ada yang menyentuh… semacam tangan dan kelima jari-jarinya membelai kepalaku dengan halus…. Bulu-kudukku merinding…. Aku merasa ketakutan, namun aku berpura-pura untuk tetap tidur… aku perlahan-lahan membuka kedua mataku dan ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh apaaaaaaaaaaa itu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BERSAMBUNG
Senin, 26 Juli 2010
Biograffy Of Wiji Thukul
Wiji Thukul lahir 26 Agustus 1963 di Kampung Sorogenen, Solo, yang mayoritas penduduknya tukang becak dan buruh. Dia sendiri datang dari keluarga tukang becak. Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara dia berhasil menamatkan SMP (1979), masuk SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) jurusan tari, tetapi tidak tamat (1982).
Wiji Thukul selanjutnya berjualan koran, kemudian oleh tetangganya dia diajak bekerja di sebuah perusahan mebel antik sebagai tukang pelitur. Pada waktu bekerja sebagai tukang pelitur itu dia dikenal sebagai penyair pelo (cadel) yang sering mendeklamasikan puisinya untuk teman-teman sekerjanya.
Wiji Thukul menulis puisi sejak masih duduk di bangku SD. Dia mulai tertarik pada teater ketika SMP. Dia bergabung dalam kelompok teater JAGAT (Jagalan Tengah). Bersama kelompok ini dia pernah keluar masuk kampung ngamen puisi dengan iringan berbagai instrumen musik: rebana, gong, suling, kentongan, gitar, dsbnya. Tiga bulan menjadi wartawan Masa Kini.
Istrinya Sipon bekerja sebagai tukang jahit. Wiji Thukul juga membantu istrinya dengan menerima pesanan sablonan kaos, tas, dll. Dia memiliki dua orang anak: Fitri Nganti Wani dan Fajar Merah. Prestasi tertinggi di bidang sastra: dia menerima WERTHEIM ENCOURAGE AWARD (1991) dari Wertheim Stichting di Negeri Belanda bersama WS Rendra.
Sejak Peristiwa 27 Juli 1996 yang menghebohkan, Wiji Thukul menjadi salah seorang korban politik Orde Baru. Hingga sekarang belum juga diketahui di mana Wiji Thukul berada.
Karya-karya Wiji Thukul telah dihimpun dalam sebuah buku yang diberi judul Aku Ingin Jadi Peluru (2000) dan diterbitkan Penerbit Indonesia Tera, Magelang. Penerbit ini sangat berjasa dalam menghimpun karya-karya Thukul yang semula tersebar di berbagai manuskrip dan terbitan. Dari Taman Budaya Surakarta, diperoleh dua buah manuskrip, yakni “Darman dan Lain-lain”, dan “Puisi Pelo”. Kumpulan terakhir “Baju Loak Sobek Pundaknya” diperoleh dari Jaap Erkelens (Perwakilan KITLV di Indonesia). Sisanya diperoleh dari Mbak Sipon (istri Wiji Thukul). Terbitnya buku ini sangat memudahkan kita menelusuri karya-karya Wiji Thukul.
Aku Ingin Jadi Peluru berisi 136 puisi yang dibagi atas lima buku atau lima kumpulan puisi. Buku 1: Lingkungan Kita Si Mulut Besar berisi 46 puisi.. Buku 2: Ketika Rakyat Pergi berisi 17 puisi. Buku 3: Darman dan Lain-lain berisi 16 puisi. Buku 4: Puisi Pelo berisi 29 puisi. Dan Buku 5: Baju Loak Sobek Pundaknya berisi 28 puisi. Dalam catatan penerbit, Buku 5 merupakan kumpulan sajak-sajak yang ditulis Wiji Thukul ketika ia berada di masa pelarian.
Dalam proses kreatifnya, Wiji Thukul memiliki prinsip tersendiri. Puisi bagi dia adalah media yang mampu menyampaikan permasalahan dirinya selaku orang kecil, orang-orang tertindas, yang secara kebetulan mewakili suara kaum tertindas pada umumnya. Dia sesungguhnya tidak bermasud membela rakyat (penyair kerakyatan), melainkan membela dirinya sendiri, lingkungan, komunitas yang menghidupi dirinya: tukang pelitur, istri tukang jahit, bapak tukang becak, mertua pedagang barang rongsokan, dan lingkungan hidupnya yang melarat.
PUISI
Bunga dan Tembok
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun tirani harus tumbang!
(Wiji Thukul)
Seorang Buruh Masuk Toko
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku – jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan – bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
Wiji Thukul selanjutnya berjualan koran, kemudian oleh tetangganya dia diajak bekerja di sebuah perusahan mebel antik sebagai tukang pelitur. Pada waktu bekerja sebagai tukang pelitur itu dia dikenal sebagai penyair pelo (cadel) yang sering mendeklamasikan puisinya untuk teman-teman sekerjanya.
Wiji Thukul menulis puisi sejak masih duduk di bangku SD. Dia mulai tertarik pada teater ketika SMP. Dia bergabung dalam kelompok teater JAGAT (Jagalan Tengah). Bersama kelompok ini dia pernah keluar masuk kampung ngamen puisi dengan iringan berbagai instrumen musik: rebana, gong, suling, kentongan, gitar, dsbnya. Tiga bulan menjadi wartawan Masa Kini.
Istrinya Sipon bekerja sebagai tukang jahit. Wiji Thukul juga membantu istrinya dengan menerima pesanan sablonan kaos, tas, dll. Dia memiliki dua orang anak: Fitri Nganti Wani dan Fajar Merah. Prestasi tertinggi di bidang sastra: dia menerima WERTHEIM ENCOURAGE AWARD (1991) dari Wertheim Stichting di Negeri Belanda bersama WS Rendra.
Sejak Peristiwa 27 Juli 1996 yang menghebohkan, Wiji Thukul menjadi salah seorang korban politik Orde Baru. Hingga sekarang belum juga diketahui di mana Wiji Thukul berada.
Karya-karya Wiji Thukul telah dihimpun dalam sebuah buku yang diberi judul Aku Ingin Jadi Peluru (2000) dan diterbitkan Penerbit Indonesia Tera, Magelang. Penerbit ini sangat berjasa dalam menghimpun karya-karya Thukul yang semula tersebar di berbagai manuskrip dan terbitan. Dari Taman Budaya Surakarta, diperoleh dua buah manuskrip, yakni “Darman dan Lain-lain”, dan “Puisi Pelo”. Kumpulan terakhir “Baju Loak Sobek Pundaknya” diperoleh dari Jaap Erkelens (Perwakilan KITLV di Indonesia). Sisanya diperoleh dari Mbak Sipon (istri Wiji Thukul). Terbitnya buku ini sangat memudahkan kita menelusuri karya-karya Wiji Thukul.
Aku Ingin Jadi Peluru berisi 136 puisi yang dibagi atas lima buku atau lima kumpulan puisi. Buku 1: Lingkungan Kita Si Mulut Besar berisi 46 puisi.. Buku 2: Ketika Rakyat Pergi berisi 17 puisi. Buku 3: Darman dan Lain-lain berisi 16 puisi. Buku 4: Puisi Pelo berisi 29 puisi. Dan Buku 5: Baju Loak Sobek Pundaknya berisi 28 puisi. Dalam catatan penerbit, Buku 5 merupakan kumpulan sajak-sajak yang ditulis Wiji Thukul ketika ia berada di masa pelarian.
Dalam proses kreatifnya, Wiji Thukul memiliki prinsip tersendiri. Puisi bagi dia adalah media yang mampu menyampaikan permasalahan dirinya selaku orang kecil, orang-orang tertindas, yang secara kebetulan mewakili suara kaum tertindas pada umumnya. Dia sesungguhnya tidak bermasud membela rakyat (penyair kerakyatan), melainkan membela dirinya sendiri, lingkungan, komunitas yang menghidupi dirinya: tukang pelitur, istri tukang jahit, bapak tukang becak, mertua pedagang barang rongsokan, dan lingkungan hidupnya yang melarat.
PUISI
Bunga dan Tembok
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun tirani harus tumbang!
(Wiji Thukul)
Seorang Buruh Masuk Toko
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku – jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan – bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
SEORANG BURUH MASUK TOKO
Oleh: Wiji Thukul

masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku - jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan - bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku - jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan - bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
Minggu, 18 Juli 2010
Lihat Perjuangan Mereka......
Lihat Mereka..
Mereka berjuang mati-matian hanya demi sepeser rupiah
Demi menghidupi keluarganya
Aku sangat terharu dan salut melihat perjuangan mereka untuk bisa hidup
Tapi kenapa??
Orang2 yang SERBA LEBIH banyak yang tidak mensyukuri apa yang telah di beri oleh yang di atas??
Ini akan menjadi motivasi untukku untuk bisa lebih bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan yang yaaaa lumayan berat ini..
se tidak nya aku harus bisa untuk tidak memakai biaya Ayah dan Ibuku untuk menjalani hidup ini
Terima kasih ayah ibu..
selama ini aku sudah sangat menyusahkan kalian
aku sudah banyak membebani kalian
mudah2an kehidupan ku bisa menjadi lebih baik dari hari2 yang kemarin..
Amin.
Mereka berjuang mati-matian hanya demi sepeser rupiah
Demi menghidupi keluarganya
Aku sangat terharu dan salut melihat perjuangan mereka untuk bisa hidup
Tapi kenapa??
Orang2 yang SERBA LEBIH banyak yang tidak mensyukuri apa yang telah di beri oleh yang di atas??
Ini akan menjadi motivasi untukku untuk bisa lebih bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan yang yaaaa lumayan berat ini..
se tidak nya aku harus bisa untuk tidak memakai biaya Ayah dan Ibuku untuk menjalani hidup ini
Terima kasih ayah ibu..
selama ini aku sudah sangat menyusahkan kalian
aku sudah banyak membebani kalian
mudah2an kehidupan ku bisa menjadi lebih baik dari hari2 yang kemarin..
Amin.
Kamis, 15 Juli 2010
Goresan Pena
Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri : "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah irtri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.
Subhanallaah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram, subhanallaah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung qolbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi hari. Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW, memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya – menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik, subhanallaah.***
By : Abdullah Gimnastiar
Ngacoooo...
Kamis, 15 Juli 2010 00:29 WIB
malam ini aku diam sendiri di kamar
sambil memeluk gitar tuaku yang seharusnya menjadi kayu bakar
berbaring menatap langit-langit kamar yang sudah berjamur
disini aku berpikir,
bagaimana caranya supaya hidupku bisa lebih baik?
kepada siapa aku harus bertanya?
aku sendiri pun bingung,,
semua jawaban ada dalam diriku sendiri
tapi,
aku tidak bisa menjawabnya
Tuhan....
tolong berikan jalan yang terbaik untukku
jalan dimana aku bisa membawa semua keluargaku pada kebahagiaan
lagi-lagi aku hanya bisa mengucapkan kata 'syukur'
dan berdoa kupada-Mu supaya aku bisa lebih baik
jika kalian menjadi aku,
apa yang akan kalian lakukan dengan keadaan begini??
memang mudah kalau hanya berkata dan memberi pendapat
tanpa menjalani langsung
malam ini aku diam sendiri di kamar
sambil memeluk gitar tuaku yang seharusnya menjadi kayu bakar
berbaring menatap langit-langit kamar yang sudah berjamur
disini aku berpikir,
bagaimana caranya supaya hidupku bisa lebih baik?
kepada siapa aku harus bertanya?
aku sendiri pun bingung,,
semua jawaban ada dalam diriku sendiri
tapi,
aku tidak bisa menjawabnya
Tuhan....
tolong berikan jalan yang terbaik untukku
jalan dimana aku bisa membawa semua keluargaku pada kebahagiaan
lagi-lagi aku hanya bisa mengucapkan kata 'syukur'
dan berdoa kupada-Mu supaya aku bisa lebih baik
jika kalian menjadi aku,
apa yang akan kalian lakukan dengan keadaan begini??
memang mudah kalau hanya berkata dan memberi pendapat
tanpa menjalani langsung
Selasa, 13 Juli 2010
Ayoo Teman..
Rabu, 14 Juli 200 00:09 WIB
jika reinkarnasi itu benar adanya
aku ingin menjadi seekor anjing
anjing yang hanya tau makan dan tidur
anjing yang hanya menurut kepada tuannya
anjing yang dikasihi oleh tuannya
menurutku,
jaman sekarang hewan lebih mulia daripada manusia
anjing saja melindungi dan memberi makan anak nya sampai menjadi seekor anjing
tapi manusia?
kenapa masih ada jaman 2010 yang sudah modern ini ada yang tega seorang ibu membuang atau
menjual anak nya sendiri?
mungkin mereka malu?
atau mereka takut tidak bisa memberi makan anaknya?
atau mereka takut tidak bisa melindungi anaknya?
seekor ibu anjing saja bisa
kenapa manusia demikian?
aku percaya Tuhan itu sudah memberi jalan
aku percaya Tuhan itu tidak akan memberikan cobaan yang tidak mampu dilewati oleh hambanya
asalkan kita berusaha semaksimal mungkin
Tuhan pun pasti menghargai usaha kita
dan akan memberikan jalan yang terbaik untuk kita
Teman,
jangan lah kita berputus asa dalam menjalani hidup
setiap teka-teki pasti ada jalan
yang tentu saja jalan itu bukan yang bisa di temukan dengan 'diam'
teruslah berjalan dengan secara perlahan,
dengan ikhlas,
dengan tawakal dan sabar.
jika reinkarnasi itu benar adanya
aku ingin menjadi seekor anjing
anjing yang hanya tau makan dan tidur
anjing yang hanya menurut kepada tuannya
anjing yang dikasihi oleh tuannya
menurutku,
jaman sekarang hewan lebih mulia daripada manusia
anjing saja melindungi dan memberi makan anak nya sampai menjadi seekor anjing
tapi manusia?
kenapa masih ada jaman 2010 yang sudah modern ini ada yang tega seorang ibu membuang atau
menjual anak nya sendiri?
mungkin mereka malu?
atau mereka takut tidak bisa memberi makan anaknya?
atau mereka takut tidak bisa melindungi anaknya?
seekor ibu anjing saja bisa
kenapa manusia demikian?
aku percaya Tuhan itu sudah memberi jalan
aku percaya Tuhan itu tidak akan memberikan cobaan yang tidak mampu dilewati oleh hambanya
asalkan kita berusaha semaksimal mungkin
Tuhan pun pasti menghargai usaha kita
dan akan memberikan jalan yang terbaik untuk kita
Teman,
jangan lah kita berputus asa dalam menjalani hidup
setiap teka-teki pasti ada jalan
yang tentu saja jalan itu bukan yang bisa di temukan dengan 'diam'
teruslah berjalan dengan secara perlahan,
dengan ikhlas,
dengan tawakal dan sabar.
Tukang Ojeg Payung
Selasa, 13 Juli 2010 23:47 WIB
harapan hujan selalu menemani masa kecil mereka
dengan harapan mendapatkan sedikit rupiah
terkadang mereka ditemani canda tawa
terkadang juga mereka di temani kesedihan
bila hujan tiba mereka terbakar api semangat
tatapan mata seorang ibu penuh harapan agar anaknya mendapatkan rejeki dan kesehatan
terkadang dalam benakku
"apakah akan tetap seperti itu?
"apakah mereka akan menjadi seseorang?
"apakah nasib mereka akan lebih baik dariku?
mudah-mudahan saja mereka bisa lebih baik dariku
aku salut pada semangat mereka
aku terharu pada mereka
Tuhan,
aku ingin sekali memberi mereka
tetapi untuk diriku sendiri saja susah
andai saja aku mempunyai sedikit keberuntungan
aku akan membagi nya untuk mereka
terima kash Tuhan
ini adalah pelajaran untuk hidupku
dengan perjuangan mereka,
aku jadi bisa lebih bersyukur
karena nasibku bisa lebih baik dari mereka
aku masih bisa makan ibu dengan mudah
aku masih bisa bersekolah
aku masih bisa berteduh di rumah sendiri
aku masih bisa memakai pakaian yang lebih layak
aku masih bisa merasakan hangat pelukan keluarga ku yang amat sangat berharga bagiku
dan tak bisa terbeli dengan apapun
Tuhan aku tak akan pernah berhenti untuk mengucapkan kata Syukur, syukuk dan syukur kepadamu.
harapan hujan selalu menemani masa kecil mereka
dengan harapan mendapatkan sedikit rupiah
terkadang mereka ditemani canda tawa
terkadang juga mereka di temani kesedihan
bila hujan tiba mereka terbakar api semangat
tatapan mata seorang ibu penuh harapan agar anaknya mendapatkan rejeki dan kesehatan
terkadang dalam benakku
"apakah akan tetap seperti itu?
"apakah mereka akan menjadi seseorang?
"apakah nasib mereka akan lebih baik dariku?
mudah-mudahan saja mereka bisa lebih baik dariku
aku salut pada semangat mereka
aku terharu pada mereka
Tuhan,
aku ingin sekali memberi mereka
tetapi untuk diriku sendiri saja susah
andai saja aku mempunyai sedikit keberuntungan
aku akan membagi nya untuk mereka
terima kash Tuhan
ini adalah pelajaran untuk hidupku
dengan perjuangan mereka,
aku jadi bisa lebih bersyukur
karena nasibku bisa lebih baik dari mereka
aku masih bisa makan ibu dengan mudah
aku masih bisa bersekolah
aku masih bisa berteduh di rumah sendiri
aku masih bisa memakai pakaian yang lebih layak
aku masih bisa merasakan hangat pelukan keluarga ku yang amat sangat berharga bagiku
dan tak bisa terbeli dengan apapun
Tuhan aku tak akan pernah berhenti untuk mengucapkan kata Syukur, syukuk dan syukur kepadamu.
KENAPA???
kelereng dan pensil warna menghidupi masa kecil kita
sepeda dan bola mewarnai masa remaja kita
gambar dan filmporno melewati masa puber kita
ganja dan alkohol merasuki masa muda kita
riang dan tangis menghiasi perjalanan hidup kita
tapi kenapa?
setitik uang dan kekuasaan menghapus dan menelan habis semua angan2 dan canda tawa kita??
apakah seorang sahabat masih menilai kesempurnaan??
buat ku seorang sahabat adalah kesempurnaan itu sendiri
Jumat, 09 Juli 2010
KASIH SAYANG
kasih sayang bisa di berikan dengan banyak cara .
salah satu nya dengan "pelukan" .
indahnya dunia ini apabila di isi dengan kasih sayang .
aku sangat bersyukur, karena aku masih bisa merasakan hangat pelukan dari orang-orang yang masih sayang padaku.
terutama aku masih punya keluarga yang sangat sayang padaku .
memang Tuhan itu maha adil.
aku rela kehilangan seluruh materi daripada harus kehilangan keluargaku.
aku sayang kalian...
Terimakasih Tuhan..
Senin, 05 Juli 2010
Pulau ku...
Minggu, 04 Juli 2010 22.28 WIB
sendiri berjalan melewati gang-gang kecil
penuh harap akan datang ketenangan
menggali kesunyian
melangkah dari keramaian yang mengganggu
hembus angin melangkahkan mahkotaku
datang pria berjanggut penuh debu di muka nya
menggigil dengan perca yang menempel pada tubuhnya
ku beri sepeser rupiah untuk mengganjal perutnya
wajah memberi senyuman padaku
betapa senangnya dia
balas senyumku padanya dengan ketulusan
lanjut perjalanan sungai mengalir
permukaan tenang membuat pikiran nihil
dibawah pohon rindang duduk bersender menatapi sunyi nya air
sengatan matahari tak bisa menembus kulit yang terhalang daun lebat
sepi, sejuk dan jauh dari bising kota..
kehidupan baru kan ku buat disini....
ini adalah pulauku...
sendiri berjalan melewati gang-gang kecil
penuh harap akan datang ketenangan
menggali kesunyian
melangkah dari keramaian yang mengganggu
hembus angin melangkahkan mahkotaku
datang pria berjanggut penuh debu di muka nya
menggigil dengan perca yang menempel pada tubuhnya
ku beri sepeser rupiah untuk mengganjal perutnya
wajah memberi senyuman padaku
betapa senangnya dia
balas senyumku padanya dengan ketulusan
lanjut perjalanan sungai mengalir
permukaan tenang membuat pikiran nihil
dibawah pohon rindang duduk bersender menatapi sunyi nya air
sengatan matahari tak bisa menembus kulit yang terhalang daun lebat
sepi, sejuk dan jauh dari bising kota..
kehidupan baru kan ku buat disini....
ini adalah pulauku...
gawewewewe
ternyata mencari pekerjaan itu tidak seperti yang kubayangkan.
mudah, gampang, praktis itu yang ada dalam pikiranku. susah nya minta ampun.
"harus bersabar dalam mencari pekerjaan" itu yang dikatakan ibuku.
sangat benar apa kata ibuku.
harus mencoba, mencoba dan mencoba.
yaa walaupun cape tapi aku harus bisa meraih impianku.
yaitu aku bisa membanggakan kedua orang tuaku yang melahirkan, membiayai dan mendidikku dari mulai lahir sampai aku seperti ini.
alangkah senang nya andaikan saja aku bisa membanggakan mereka.
mungkin merekapun akan merasa senang kalau aku bisa membanggakan mereka.
mudah, gampang, praktis itu yang ada dalam pikiranku. susah nya minta ampun.
"harus bersabar dalam mencari pekerjaan" itu yang dikatakan ibuku.
sangat benar apa kata ibuku.
harus mencoba, mencoba dan mencoba.
yaa walaupun cape tapi aku harus bisa meraih impianku.
yaitu aku bisa membanggakan kedua orang tuaku yang melahirkan, membiayai dan mendidikku dari mulai lahir sampai aku seperti ini.
alangkah senang nya andaikan saja aku bisa membanggakan mereka.
mungkin merekapun akan merasa senang kalau aku bisa membanggakan mereka.
Sabtu, 03 Juli 2010
Penyesalan
Jumat, 02 Juli 2010 23.17 WIB
Bodooooohhh...
Menyesaaaaaall....
itu adalah perasaan yang sekarang ku alami.
aku menyia-nyiakan kesempatan untuk menata masa depan ke arah yang lebih baik.
padahal aku sudah di beri tahu oleh temanku.
tapi apa?
apa?
apa?
apaaaaaaaaaaaaaaaaa???
aku malah bergegas pergi ke kota orang yang belum tentu dan jelas hasil nya.
tapi tak apa.
mungkin ini bukan rejeki.
mudah-mudahan untuk ke depan nya lagi aku bisa mendapat kesempatan lagi.
ammiiin..
Bodooooohhh...
Menyesaaaaaall....
itu adalah perasaan yang sekarang ku alami.
aku menyia-nyiakan kesempatan untuk menata masa depan ke arah yang lebih baik.
padahal aku sudah di beri tahu oleh temanku.
tapi apa?
apa?
apa?
apaaaaaaaaaaaaaaaaa???
aku malah bergegas pergi ke kota orang yang belum tentu dan jelas hasil nya.
tapi tak apa.
mungkin ini bukan rejeki.
mudah-mudahan untuk ke depan nya lagi aku bisa mendapat kesempatan lagi.
ammiiin..
Apa?
Sabtu, 19 Juni 2010 01:02WIB
apakah selamanya aku akan tetap begini?
apakah tidak akan ada perubhan di dalam perjalanan hidupku?
sebenarnya apa yang aku cari dari perjalanan hidupku?
apakah itu materi, kebahagiaan atau apalah?
memang sangat sulit sekali untuk menebaknya.
aku pun tidak tahu apa yang aku cari dalam perjalanan hidupku ini.
Tuhan, berikan aku sebuah titik terang yang dapat membuatku menemukan jawaban dari setiap pertanyaanku itu.
kemarin aku begitu.
hari ini aku begini.
apa yang akan terjadi di hari esok?
Tuhan, aku berharap mudah-mudahan hari demi hari ada perubahan yang menuju titik terang yang telah Engkau sediakan untukku.
Amin
apakah selamanya aku akan tetap begini?
apakah tidak akan ada perubhan di dalam perjalanan hidupku?
sebenarnya apa yang aku cari dari perjalanan hidupku?
apakah itu materi, kebahagiaan atau apalah?
memang sangat sulit sekali untuk menebaknya.
aku pun tidak tahu apa yang aku cari dalam perjalanan hidupku ini.
Tuhan, berikan aku sebuah titik terang yang dapat membuatku menemukan jawaban dari setiap pertanyaanku itu.
kemarin aku begitu.
hari ini aku begini.
apa yang akan terjadi di hari esok?
Tuhan, aku berharap mudah-mudahan hari demi hari ada perubahan yang menuju titik terang yang telah Engkau sediakan untukku.
Amin
GILAAAAAAA>>>>
Sabtu, 19 Juni 2010 00:48WIB
gilaaaaaaaa..........
hahahahahah
malam ini aku merasa gila...
mengurung diri sendiri di kamar
ditemani w200i ku dan alunan lagu dari komputerku
semakin malam semakin ramai pula perbincangan
seorang wanita yang entah siapa dia sebenarnya
hahaha
seperti orang tua padahal masih belia
kenapa jaman sekarang sangat mudah?
apakah ini tanda hari akhir sudah dekat?
yang jelas hari akhir itu akan semakin dekat!
maka bertobatlah wahai kalian yang berada di jalan yang salah!!
termasuk aku
hhahahahaha
gilaaaaaaaa..........
hahahahahah
malam ini aku merasa gila...
mengurung diri sendiri di kamar
ditemani w200i ku dan alunan lagu dari komputerku
semakin malam semakin ramai pula perbincangan
seorang wanita yang entah siapa dia sebenarnya
hahaha
seperti orang tua padahal masih belia
kenapa jaman sekarang sangat mudah?
apakah ini tanda hari akhir sudah dekat?
yang jelas hari akhir itu akan semakin dekat!
maka bertobatlah wahai kalian yang berada di jalan yang salah!!
termasuk aku
hhahahahaha
Selasa, 29 Juni 2010
BERHARAP BERARTI
Sudah seminggu ini aku berjuang dan bertahan di kota orang.
sudah seminggu ini aku tidur di rumah orang lain.
sudah seminggu ini aku tak merasakan hangat pelukan keluarga ku.
sudah seminggu ini aku tak merasakan masakan ibuku.
aku ingin pulang.
aku ingin merasakan kembali hangat pelukan mereka lagi.
aku ingin mencicipi masakan ibuku lagi.
aku ingin melihat wajah ibu, ayah dan adikku lagi.
aku rindu kalian keluargaku.
selama ini aku merasa kehilangan kalian.
apakah hasilnya adalah nihil??
mudah-mudahan apapun yang terjadi, aku berharap ini akan berarti untuk kehidupanku
menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelunya.
amin...
sudah seminggu ini aku tidur di rumah orang lain.
sudah seminggu ini aku tak merasakan hangat pelukan keluarga ku.
sudah seminggu ini aku tak merasakan masakan ibuku.
aku ingin pulang.
aku ingin merasakan kembali hangat pelukan mereka lagi.
aku ingin mencicipi masakan ibuku lagi.
aku ingin melihat wajah ibu, ayah dan adikku lagi.
aku rindu kalian keluargaku.
selama ini aku merasa kehilangan kalian.
apakah hasilnya adalah nihil??
mudah-mudahan apapun yang terjadi, aku berharap ini akan berarti untuk kehidupanku
menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelunya.
amin...
Sabtu, 26 Juni 2010
Serasa Sia-sia..
dua hari ini aku serasa menjadi orang yang tidak berguna.
tujuanku adalah mencari rutinitas yang menghasilkan uang.
tetapi aku malah menghabiskan uang yang telah di berikan orang tuaku untuk makan dan jajan.
aku menumpang di rumah orang.
aku serasa tidak berguna.
di acuhkan.
mungkin orang tua ku mengira bahwa aku sedang mencari rutinitas yang sudah aku dapat.
tetapi apa jawabannya?
TIDAK!
ya Alloh, maafkan lah dosaku ini....
mudah-mudahan aku bisa membanggakan kedua orang tua ku .....
Amiiin.
tujuanku adalah mencari rutinitas yang menghasilkan uang.
tetapi aku malah menghabiskan uang yang telah di berikan orang tuaku untuk makan dan jajan.
aku menumpang di rumah orang.
aku serasa tidak berguna.
di acuhkan.
mungkin orang tua ku mengira bahwa aku sedang mencari rutinitas yang sudah aku dapat.
tetapi apa jawabannya?
TIDAK!
ya Alloh, maafkan lah dosaku ini....
mudah-mudahan aku bisa membanggakan kedua orang tua ku .....
Amiiin.
Rabu, 23 Juni 2010
Tanda Tanya Besar?
apa yang akaqn terjadi di hari esok??
itu adalah sebuah pertanyaan yang seting muncul setiap hari di dalam hatiku.
apakah akan terjawab pada saat itu juga?
sekarang aku di kota orang.
mungkin esok aku mati.
tapi aku berharap aku jangan dulu mati.
karena aku belum bisa membanggakan ke dua orang tua ku.
mungkin aku hanya bisa menyusahkan mereka.
mudah-mudahan Tuhan mau mendengar doa ku di malam ini.
amiin.
itu adalah sebuah pertanyaan yang seting muncul setiap hari di dalam hatiku.
apakah akan terjawab pada saat itu juga?
sekarang aku di kota orang.
mungkin esok aku mati.
tapi aku berharap aku jangan dulu mati.
karena aku belum bisa membanggakan ke dua orang tua ku.
mungkin aku hanya bisa menyusahkan mereka.
mudah-mudahan Tuhan mau mendengar doa ku di malam ini.
amiin.
Sabtu, 19 Juni 2010
THE TOY DOLLS pertama manggung adalah di Millview Social Club, Sunderland, Tyne and Wear, 20 Oktober 1979.
Setelah beberapa lokal (kosong) pertunjukan Pete Zulu kiri untuk membentuk band sendiri (Zulu & sakit hati).
Jadi teman-teman cepat merekrut Hud, sebuah lokal Billy Idol mirip, yang belum pernah menyanyi sebelumnya!
Hud pergi setelah hanya satu pertunjukan tunggal!
Ketimbang membatalkan acara yang akan datang di Sunderland's Wine Loft, teman-teman memutuskan untuk kesempatan sebagai bagian tiga dengan Olga berani mengambil peran sebagai penyanyi utama dan pemain gitar. ATAS MAINAN DOLLS sebagai trio lahir!
Setelah beberapa pujian pertunjukan review oleh 'para Sunderland Echo' pemuda menemukan diri mereka bermain ratusan acara lokal di sekitar North East of England.
Untungnya, seorang pengusaha lokal membiayai MAINAN DOLLS single pertama yang 'Mobil Tommy Kowey's' dengan 'Dia Goes To Finos' di sisi lain.
"Tommy Kowey's Car 'terjual 500 awalnya menekan tapi band ini tidak pernah menemukan Dosh untuk menekan lagi.
Setelah beberapa bulan baik bahkan melanggar atau kehilangan uang di gigs, pacar Mr Scott Val menuntut pacarnya membayar uang kertas sepuluh dolar manggung. Ini, tentu saja, benar-benar mustahil. Val terancam Flip dan Olga bahwa Mr Scott akan pergi jika uang kertas sepuluh dolar itu tidak terwujud.
Mr Scott memainkan pertunjukan terakhir tidak lama setelah!
Tiada waktu yang terbuang dan drummer # 2 dirancang dari band punk lokal Cult itu. Dalam datang Dekan James (nama asli Dekan Robson).
Dean, yang selalu diinginkan untuk menjadi gitaris, kiri THE TOY DOLLS belajar untuk menguasai fret board hanya setelah empat bulan.
Seorang teman teman menceritakan tentang sebuah band drummer hebat yang mengetuk tentang. Trevor Brewis, meskipun beberapa tahun lebih tua dari Flip dan Olga, tampaknya masih memiliki tingkat antusiasme yang sama seperti dua anggota lainnya (keduanya 19 tahun kebetulan). Untungnya, Trevor bandless pada waktu itu, sehingga teman-teman cepat dibaptis dia dengan nama Boneka Mainan (Trevor the Frog) dan dia berada di!
Trevor Toy Doll waktu singkat hidup (hanya lebih dari sebulan), alasan dia untuk meninggalkan: "Aku benci dipanggil kodok". Ia pergi untuk membentuk band lokal 'Danceclass'.
Dengan tidak kekurangan batterers kulit di Timur Utara, Flip dan Olga bertemu dengan Teddy (nama asli Graham Edmundson). Dia adalah salah satu drumer terbaik Dolls pernah, sayangnya dia hanya siap untuk berdiri di untuk sementara waktu karena ia ingin mengejar bisnis sendiri sebagai dealer piring pendaftaran dihargai. Dia berlangsung hampir empat bulan tetapi tidak muncul pada beberapa rekaman: "Dia tiket worky '(dari album kompilasi NEI)' a terak Deirdre's 'dan' Dia pergi ke Finos '(Dari' Kekuatan Melalui Oi 'album kompilasi!).
Pada saat ini THE TOY DOLLS telah membangun sebuah berikut lokal yang kuat, dan pers musik nasional yang menguntungkan dengan review dari konser dan catatan.
Garry Bushell khususnya, yang menulis untuk 'Sounds', memberikan beberapa fitur beredar / reviews.
Ada juga banyak dukungan dari media lokal.
Tapi, sayangnya, teman-teman yang tertangkap dalam perangkap hanya melakukan putaran terjebak dalam Timur Utara tanpa kesepakatan rekaman, sehingga sesuatu yang harus dilakukan atau split akhir akan datang.
Langkah selanjutnya, tentu saja, adalah untuk mencari drummer lain berdarah!
Jadi, teman-teman audisi segenggam pengocok sebelum memutuskan pada Bob, mantan anggota band sebelumnya Olga '- Showbiz Kids' nama lengkap Robert Kent dan nama MAINAN DOLLS Bob Happy.
Seorang tinggi baik mencari bajingan dan drummer kompeten, Bob Happy sekitar selama beberapa waktu.
Ini mungkin saat yang paling penting dari ATAS karir DOLLS MAINAN dengan peluncuran, DOLLS dibiayai tertagih diri MAINAN EP. Penandatanganan disesalkan untuk EMI Records dan merilis single dari 'Semua orang Jitterbug'. Penandatanganan untuk Volume Records dan merilis 'Nellie The Elephant "(1982 versi) dan pelepasan dari' Dig Itu album Groove Baby '.
Kesempatan pertama untuk melakukan tur nasional berkat The Upstarts Angelic. Slot ini mendukung THE TOY DOLLS diaktifkan untuk melakukan pertunjukan nasional lebih lanjut dan wisata di kanan mereka sendiri.
Lagi pula, beban kerja itu intens dan dengan tur yang akan datang kedua nasional mendukung Upstarts diatur, Bob Happy dan Flip baru saja tentang cukup.
Dengan prospek sebulan lagi di jalan, tidur di van tanpa uang sama sekali, mereka hanya mengeluarkan dua hari sebelum awal.
Apa yang bisa Olga lakukan? Kesempatan bermain bagi penonton siap dibuat di kota dan kota-kota di mana ATAS DOLLS MAINAN yang pernah terdengar terlalu banyak untuk menolak.
Untungnya, ruang latihan lokal, dijalankan oleh Peter Praktek (Peter Dodds) telah banyak berlatih band malam itu, sehingga Olga berhasil menarik dua musisi muda dan bersemangat untuk berlatih selama dua hari padat dan memulai tur tersebut.
Jadi, The Angelic Upstarts tur ditambah satu atau dua pertunjukan tambahan diselesaikan oleh drummer Nick Buck (nama asli Nick Buck) dan! Bass player Freddie Hotrock pada (nama asli Frederick Roberts)
Audisi BELUM LAGI!
Berikutnya sesuai untuk perekrutan adalah pemain bass Bonny Baz (Barry Warne) dan drummer Dicka (Alan Dixon).
Dengan line-up THE TOY DOLLS merilis sebuah single untuk Volume Records 'tabik & Toodlepip' dan juga melakukan beberapa pertunjukan berskala nasional. Dicka kiri lama kemudian.
Marching GO THE DOLLS ON!
Olga dan Bonny Baz kemudian bergabung dengan drummer Dicky (Malcolm Dick), seorang musisi lokal yang tidak pernah benar-benar duduk untuk bermain dengan pada band tertentu untuk waktu yang lama, ia bermain di combo termasuk prefab Sprout.
Selama pemerintahan Dicky's band memulai cukup beberapa wisata, termasuk kunjungan internasional ke Belanda, Jerman dan Amerika Utara.
Para pecandu kerja juga merilis dua single lebih untuk Volume: 'Alfie From The Bronx' dan 'Kami Mad'.
Pada titik ini, Dicky dan Baz baik kiri untuk melakukan hal yang mereka sendiri.
Para pemuda ulang direkam dan dirilis versi baru dari 'Nellie The Elephant'. Tunggal ini menjual 535.000 salinan mengejutkan di Inggris dan mengambil band untuk no.4 di grafik.
Mantan anggota Pete Zulu datang di langkah sangat ingin bermain bass dan pemain lokal sesi Little Paul (Paul Smith) bergabung TKP pada drum.
Setelah penampilan sejumlah TV Pete dan teman-teman memutuskan bahwa Pete sendiri tidak cukup baik sebagai pemain bass (meremehkan!) Melainkan dari kantong dia, mereka menempatkan dia di gitar (dia bisa bermain E, G dan Am) dan dipekerjakan pemain bass Ernie (Ernest Algar - Olga saudara yang lebih tua).
Jadi dari teman-teman pergi sebagai bagian empat! Tur Eropa dan Inggris berlangsung, single 'Goes Dia Untuk Finos' dan album 'A Far Out Disc' dirilis selama periode ini.
Satu-empat hanya berlangsung tiga bulan, Little Paul ditawarkan banyak sesi dan bekerja TV dan kiri.
Setelah istirahat beberapa bulan, Olga memutuskan untuk kembali ke jalan lagi, menarik napas dalam-dalam dan mulai lagi serangkaian audisi.
Tidak ada yang cocok! Jadi Olga mendekati dua mantan anggota, yang menurutnya adalah yang paling mudah untuk melanjutkan, drummer Teddy Toy Doll dan Dekan James yang kini bermain bass.
Sepanjang kali ini band ini merilis album single, dua single 'James Bond Street kami Lives Down', 'Geordie's Gone Untuk Penjara "dan sebuah album' Idle Gosip '.
Dan bahkan lebih gigs, gigs, gigs.
Canny keV (Kevin Scott) adalah sekitar untuk berdiri di untuk Teddy di dua menunjukkan Austria saat ini juga.
AAGGGHHHHHHH !!!!!!!!! Drummer LAIN UNTUK MENCARI ...
Tiada waktu yang terbuang dan langkah-langkah drummer luar biasa Marty (Martin Yule).
Selama waktu Marty, Dekan dan Olga tampil bersama, hanya satu album ini dirilis 'yg tak tahu malu Cheek' pada NIT Records.
Ya, ATAS DOLLS MAINAN akhirnya berpisah dengan Volume lima tahun perusahaan rekaman karena berbagai perbedaan pendapat, untuk sebuah awal baru dengan NIT.
Setelah sejumlah wisata Dean pergi, seorang terbaik album 'Sepuluh Tahun Mainan' dirilis oleh NIT, perpecahan band dari NIT dan pergi mencari kontrak baru.
Pada bulan September 1989 band ini masuk ke Receiver Records, dirancang dalam Bass Player K'Cee (John Casey) dan merilis album 'Wakey Wakey'.
tur lain dimulai! dan lain dan lain ...
(Hanya untuk catatan, pemain bass Dickie Hammond berdiri di Skandinavia untuk mengintip sementara K'Cee mengambil cuti panjang).
A single 'Crazy Turtle' dan serangkaian album: 20 Tunes Live Dari Tokyo, Fat Bob Feet, Absurd Ditties dan Orcastrated semua dirilis oleh Receiver.
Setelah sejumlah tur yang sukses (terutama Absurd Ditties pesiar tahun 1993) K'Cee menjadi kecewa dengan band dan kiri. Dia pindah ke Jepang di mana ia menikah.
Gary Fun (ex Martin Stephenson dan Daintees) bergabung band tepat waktu untuk rekaman Satu Megabyte lainnya pada tahun 1997. Olga, Marty dan Gary berangkat sekali lagi untuk mempromosikan rilis baru.
Selama istirahat dari rekaman tanpa henti / Olga jadwal tur ditemukan waktu untuk menghasilkan Jepang gadis semua bajingan Lolita # 18. 'Toy Doll' adalah buah dari kerja keras mereka yang menampilkan rendition gadis-gadis 'dari Dig Itu Baby Groove. Olga akan pergi untuk memproduksi album lain bagi mereka yang disebut Angel Of The Utara.
Milenium baru melihat banyak ditunggu rilis album studio 11 mereka, Anniversary lagu kebangsaan yang merayakan pemuda dua puluh tahun pertama dalam bisnis.
Setelah sukses string kurang dari tanggal hidup (pada tingkat pribadi), Olga memutuskan bahwa garis ini ke atas tidak sampai nol dan fealt bahwa penggemar sedang ditipu dengan pertunjukan hidup miskin. Sebuah keputusan dibuat untuk istirahat sangat membanggakan. Ini tidak berlangsung terlalu lama!
Setelah pertemuan dengan mereka tahun lalu di Jepang, Olga bergabung dengan The Dickies sebagai mereka yang berdiri di pemain bass pada akhir tahun 2001. Dalam sembilan bulan ia menghabiskan tur dengan band mereka bermain di Eropa, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris. Kebetulan, tanggal Inggris adalah pertama kalinya Olga sudah terlihat di panggung Inggris sejak 1993!
Setelah menunjukkan Dickies, dan dengan ATAS DOLLS MAINAN masih hiatus, Olga mengambil tugas bass dan tur dengan The Adicts tahun 2003 pada semester pertama mereka Seperti tur Clockwork. Tugas-Nya dengan band memuncak dengan kinerja pada Liburan Dalam Festival Matahari di Inggris.
Dipecat oleh acara baru-baru ini tinggal Olga mengatur tentang pengelompokan kembali THE TOY DOLLS selama paruh kedua tahun 2003. Marty tidak dapat berkomitmen untuk merekam dan menggelar tur kali ini ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya begitu Dave The Nut dibeli untuk duduk di bangku drum. Pemain bass yang luar biasa Reb menyelesaikan baris atas.
Setelah hanya beberapa latihan itu mulai menjadi jelas bahwa tidak akan secara finansial layak untuk melanjutkan dengan line up yang anggota-anggotanya hidup begitu jauh. Dengan Reb di Jerman dan Olga dan Dave di Inggris, ia menjadi semakin sulit bagi band ini untuk berlatih secara teratur, sehingga keputusan dibuat untuk membagi dengan Reb.
Olga dan Dave harus mencari lagi pemain bass, untungnya Tom Goober yang tersedia dan hanya terlalu senang untuk melangkah ke piring.
2004 melihat rilis dari jauh diantisipasi kami Album Terakhir? dan para fans tidak kecewa sama sekali. Sebuah MAINAN klasik DOLLS album dalam setiap aspek. Setelah merilis album band turun ke jalan untuk pertama kalinya dalam lima tahun, berlangsung 12 bulan mereka mengambil di banyak Eropa untuk menyambut, enthousiastic orang banyak setiap malam. Terakhir kami DVD? juga direkam selama tur - sebuah testement langgeng untuk penguasaan band tahap hidup.
Pertanyaan tanda ditandai ke album terbaru / DVD / tur menempatkan banyak keraguan dalam benak masyarakat, apakah ini akan menjadi terakhir kali mereka harus melihat atau mendengar DOLLS MAINAN. Dan setelah tur selesai, memang terlihat seperti band ini akhirnya akan menutup telepon itu sepatu suede biru ...
Namun, setelah beberapa konser di Brazil sebagai tamu khusus dari The Kids Lambrusco, sebuah Olga envigorated memutuskan untuk mempertahankan DOLLS MAINAN kereta-a-chuggin 'dan meminta layanan dari drummer Duncan (dari Snuff / Billy Tidak Teman) untuk mengambil sampai bangku drum. Mencari hal-hal yang baik lagi!
Jadi, yang membawa kita benar up to date. Ada yang baru 'terbaik' album (dengan perbedaan) di cakrawala, mulai Olga untuk bekerja pada album DOLLS MAINAN berikutnya (sesuatu, ia mengatakan, bahwa hanya akan melihat terang hari sekali dia benar-benar bahagia), dan kami Terakhir Tour? akan terus pada tahun 2006, melihat keluar bagi mereka di sebuah kota dekat Anda segera.
Kisah berlanjut ... itu pernah akan berakhir?
Langganan:
Postingan (Atom)