Karya : Anak Agung Lanang Oka
Arrrghhhhhh argggghggkkkkk ada sesosok mahkluk hitam misterius mnggreyangi tubuhku.... Aku berusaha untuk bangkit dan bangkit...aku menendang kakinya dan aku terus menendang..tapi aku tidak bisa... Aku lemah... Dan "ploop... ", suara sakelar lampu dipencet, kamarku mnjadi terang dan perlahan aku membuka mataku... Huff hanya mimpi... Tante Aurista tersenyum di ambang pintu kamarku, dan berucap "Selamat Pagi Sayang".. Aku hanya terdiam dan membalas dengan senyuman... Bayu!!, tante sudah siapkan sarapan untukmu, nanti dihabiskan yah... Tante mau bayar listrik dan air dulu... Ok!!,. Tante bergegas meninggalkanku dan stelah 15 menit berlalu ku dengar suara knalpot vespa yg menandakan tante sudah berangkat pergi... Ku bangunkan tubuhq dari tmpat tidur, lalu aku menuju jendela... Aku melihat sepasang suami-istri berkulit kuning langsat serta tiga anaknya berada di halaman depan rumah mereka... Mereka bahu membahu memasukkan bungkusan bakpao ke kotak yang ada di tiga buah sepeda, setelah semua bakpao di masukkan... Si Ayah mencium kening sang Ibu dan dilanjutkan mencium kening ketiga anaknya... Setelah itu si ayah berangkat pergi mengayuh sepeda berjualan dan diikuti oleh kedua anaknya yang masing-masing mengendarai satu buah sepeda... Dalam benakku, mereka gigih bekerja dan bekerja bersama keluarga... Aku terharu melihat mereka... Aku pun bergegas untuk keluar rumah sebelum si Ibu tadi menutup pintu rumahnya... Ahhh....ahhh.aaahhh... Aku trsengal sambil berlari...ahhhh...ahhhh....ahhhhh.... Akhirnya..... Aku mengetok pintu... Tok...tok...tok.... Tok...tok...tok... Tunggu sebentar sahut si anak laki-laki.... ,Kriakkkkkkk..ngereeotttttt, suara pintu tua yg terbuka,... Keluarlah sesosok anak keturunan cina dengan kulit kuning langsat, mata sipit, dan seumuran denganku... "ada apa"?, sahutnya... Aku mnjawab,. Hai... Perkenalkan, namaku Bayu Satria Pratama, kamu bisa panggil aku Bayu!!!... Siapa namamu?, aku boleh berteman denganmu?.... Si anak itu melihatku dengan tatapan yang penuh curiga!!! Lalu dia tersenyum dan berkata : "boleh", namaku Agus Putra Wicaksana, kmu boleh panggil aku Agus... Lalu agus pun berkata = "kenapa kamu terburu-buru menuju rumahku dan ingin berkenalan denganku?"... Aku kagum melihat kalian bekerja sama dalam memasukkan bakpao ke kotak di masing-masing sepeda kalian... Aku senang melihat seluruh anggota keluarga kalian kompak.. Sahutku... Agus pun membalas = terima kasih, kami memang keluarga yang kompak, kami setiap hari bangun jam 3 pagi untuk membuat Bakpao, kecuali hari mnjelang IMLEk kami mesti bangun jam 1 untuk membuat bakpao, maklum saat itu pesanan mmg sedang banyak-banyaknya... Kamu anak siapa? Mengapa aku pertama kali melihatmu? .... Aku pun menjawab = aku adalah ponakan tante rista, yang tinggal di depan rumahmu... Ohhh tante rista, ahhh aku kira dia tidak punya siapa-siapa lagi setelah suaminya meninggal dunia 3 tahun yang lalu, ujar Agus,. Aku tersenyum malu, karena aku memang tidak pernah sekalipun bermain ke rumah tante rista dari aku lahir hingga kedua orang tuaku meninggalkan ku pergi tanpa sebab... Oh iya, aku bole membeli satu buah bakpaomu?? .... Agus lalu menjawab = janganlah beli, ini aku kasi kamu saja, si agus bergegas menuju lemari tempat menyimpan bakpaona yang tepat berada di sebelahku,... Kmu mau rasa apa? Ujarnya!! ... Aku tidak tau bakpaomu terdapat rasa apa aja!! Ucapku... Agus pun menjawab = ada rasa cokelat, kacang hijau, dan sayur-sayuran,. Kmu mau yang mana? Aku mau yang Kacang Hijau!!! Jawabku... Hmm yummy.. Bakpao itu telah habis aku makan.. Rasanya memang enak.. Terima Kasih Agus!! Ucapku.. Iya sama-sama, tante rista juga sering memberiku bumbu pecel ketika beliau datang dari kampungna di Madiun... Hehehe,. Jawab agus... Lalu aku melihat sekeliling rumahnya dan tertarik dengan tulisan "Bakpao MOTA-MOTA"... Hai Agus, apa itu "MOTA-MOTA"?.... Agus lalu menjawab = kata itu adalah marga dari keluarga kami... Kami memberi nama pada usaha bakpao kami... Keluarga kami memiliki nama etnis yang dimulai dengan huruf 'MO' , nama Mota-Mota merupakan nama kakek buyut aku... Lalu nama etnismu siapa? Ujarku... Agus tersenyum dan menjawab = nama etnisku "Momota" karena aku anak terkecil di keluargaku dan lahir di bulan Juni menurut kepercayaan keluarga kami,.... sedangkan keluarga lainnya ,? Sahutku... Agus pun menjawab = ayahku, bapak herry siswanto bernama Momoshi, Ibuku Annastasia Octavia Bernama Momoli, kakak tertuaku, Muhammad Siswanto bernama Momoka, dan Kakak Perempuanku Tiara Figur bernama Momoti.... Aku sedang sakit sehingga aku diam dirumah, pekerjaanku dikerjakan oleh cece momoti... Begitu sahutnya... Lalu sesosok wanita paruh baya keluar dari pintu ruang tamu dan berucap = Momota, sini kamu... Coba Ibu pegang dahimu... Lalu agus bergegas menuju Ibunya,. Dan Si Ibu memegang dahi agus lalu mencium kedua pipinya dan mencubit kedua pipina dengan gemas... Momota kmu masih panas, ayo kedalam dulu dan kamu mesti tidur di kamar... Baik Ibu, sahut Agus... Agus lalu masuk bersama Ibunya dan melambaikan tangan kepadaku, yang menandakan sampai jumpa lagi... Aku hanya terpaku memandang kejadian itu... Aku terharu melihat agus dan ibunya... Lalu aku bergegas pulang ke rumah dan bersiap untuk mandi dan menghabiskan sarapanku... Dalam perjalanan pulang aku masih terbayang agus yang dicium dan dicubit pipina dengan gemas oleh Ibunya., aku pun tak sengaja menetaskan air mataku.., namun aku mesti kuat dan memecahkan teka-teki ini ... Tentang sesuatu benda sepeninggal orang tuaku yang blum boleh aku buka... Aku pun selesai mandi dan segera menuju meja makan,. Sebelum membuka penutup makanan aku berdoa trlebih dahulu... Ketika membukanya, aku melihat semangkuk sayur bayam dan sepiring telor dadar,.. Aku mengambil nasi putih, dua sendok sayur bayam dan sebuah telor dadar,.. Aku berusaha menghabiskan makananku, walau bagiku menu ini tidak terlalu enak.. Tapi peristiwa yang aku lihat di keluarga Agus, membuatku bersemangat untuk menghabiskannya... Aku bisa makan masakan keluargaku merupakan hal yang terindah yang aku rasakan, walaupun itu masakan yang tidak mewah... Setelah selesai makan, aku mencuci piring di dapur,. Setelah itu aku membuatkan secangkir teh untuk tanteku... Kasihan tante, sudah capek-capek memasak dan membersihkan rumah, ujarku... aku pun bergegas menuju jendela kamarku yang terletak di lantai dua untuk melihat keluarga Agus... Aku melihat Ibu Agus sedang menjemur pakaian seluruh keluarganya,. Sedangkan si Agus membantu Ibu nya dengan memberi jepitan pada masing-masing jemuran... Dalam hatiku, aku bisa merasakan perasan Agus, walaupun dia sedang sakit namun dengan perasaan nyaman dan cinta di Keluarganya, dia seolah-olah tidak peduli dengan sakit yang dia derita... Agus sangat bersemangat membantu Ibunya,.. Dan si Ibu mengelus-ngelus rambut Agus... Mereka berdua sangat dekat dan lucu... Bersambung ...
Selasa, 27 Juli 2010
Rumahku..
Rabu, 28 Juli 2010 07:27WIB
Ini adalah Rumahku
jantung kota,
masuk ke gang-gang kecil
melewati jalanan becek
ketika hujan datang,
sepi pun datang
Disini aku di besarkan
6000 hari lebih rumah ini jadi saksi
ketika senang
ataupun sedih,
Rumah ini melindungiku
walaupun setengah jadi,
rasa syukur tak pernah hilang
Kasihan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal
tidur di emperan toko
beralas tikar
beratap mimpi
terkadang mereka di usir
andai saja aku punya banyak uang
akan ku belikan mereka tempat tinggal
tapi apa daya?
aku tak punya
apakah kalian punya rasa yang sama sepertiku?
Ini adalah Rumahku
jantung kota,
masuk ke gang-gang kecil
melewati jalanan becek
ketika hujan datang,
sepi pun datang
Disini aku di besarkan
6000 hari lebih rumah ini jadi saksi
ketika senang
ataupun sedih,
Rumah ini melindungiku
walaupun setengah jadi,
rasa syukur tak pernah hilang
Kasihan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal
tidur di emperan toko
beralas tikar
beratap mimpi
terkadang mereka di usir
andai saja aku punya banyak uang
akan ku belikan mereka tempat tinggal
tapi apa daya?
aku tak punya
apakah kalian punya rasa yang sama sepertiku?
Jalanan..
Kamis, 22 Juli 2010 22:38WIB
Dunia itu bulat.
Terkadang kita ada di atas.
Terkadang kita juga bisa di bawah.
Aku kira aku adalah manusia yang kurang beruntung
tetapi,
masih banyak orang lain yang nasibnya lebih buruk dariku
aku sangat bersyukur
karena aku masih mempunyai banyak kenikmatan yang mereka belum tentu punya
Siapa yang mau jadi anak jalanan?
jelas tidak ada bukan??
lihat nasib mereka!
siapa coba yang mau?
jelas tikdak bukan?
tapi
di balik semua itu mereka mempunyai banyak sisi negativnya
NARKOBA BAGIAN DARI HIDUP MEREKA
sungguh di sayangkan, di usia mereka yang masih belia, mereka sudah mengkonsumsi narkoba.
mereka merokok dan yang lain nya
Dunia itu bulat.
Terkadang kita ada di atas.
Terkadang kita juga bisa di bawah.
Aku kira aku adalah manusia yang kurang beruntung
tetapi,
masih banyak orang lain yang nasibnya lebih buruk dariku
aku sangat bersyukur
karena aku masih mempunyai banyak kenikmatan yang mereka belum tentu punya
Siapa yang mau jadi anak jalanan?
jelas tidak ada bukan??
lihat nasib mereka!
siapa coba yang mau?
jelas tikdak bukan?
tapi
di balik semua itu mereka mempunyai banyak sisi negativnya
NARKOBA BAGIAN DARI HIDUP MEREKA
sungguh di sayangkan, di usia mereka yang masih belia, mereka sudah mengkonsumsi narkoba.
mereka merokok dan yang lain nya
Kisah-Kisah Bayu Si Laki2 Yang Lugu "EPISODE I"
Saturday, 09 January 2010 at 19:50
Karya: Anak Agung Lanang Oka
Halo semua… aku awali kisahku saat masa ketika aku dilahirkan……
Begini ceritanya :
SEJARAH NAMAKU
Aku merupakan anak satu-satunya dari kedua orang tuaku. Sampai saat ini aku tidak mengetahui kenapa aku berwujud seperti ini!!!! Namun aku menikmati apa yang diberikan Tuhan kepadaaku. Aku awalnya seorang anak laki-laki biasa yang lahir di Kota Surabaya tepatnya pada 10 Nopember 1989 tepat saat Hari Pahlawan Nasional. Akupun diberi nama Bayu Satria Pratama yang memiliki pengertian sebagai berikut :
Bayu = Kuat
Satria = Kesatria
Pratama = Pertama yang berarti Penegak Kebenaran (Pemimpin)
Jadi Bayu Satria Pratama = Anak laki-laki yang Kuat dan Berjiwa Kesatria.
Besar harapan orang tuaku untuk menjadikan aku sesosok manusia yang berguna terutama, mampu untuk menjadikan nusantara sebagai negara yang maju dan makmur.
Ketika usiaku 8 tahun kedua orang tuaku meninggalkan ku untuk hijrah ke negeri tetangga tanpa sepengetahuanku. Aku menangis seharian untuk memikirkan hal itu. Sebelum meninggalkanku, kedua orang tuaku memberiku sebuah kotak yang hanya boleh kubuka ketika aku berusia 9 tahun. Untuk menutupi rasa ketakuatanku akan tinggal seorang diri di rumah, aku akan mengunjungi rumah tante Aurista . Aku ingin tinggal bersama beliau karena beliau satu-satunya sanak keluarga dari Ibuku di Surabaya.
PERJALANAN KE RUMAH TANTEKU
Saat itu matahari bersinar dengan cerahnya, jam tanganku telah menunjukkan pukul 7 pagi. Dalam pikiranku masih dipenuhi dengan tanda Tanya, dan selalu bertanya dalam hati “Mengapa aku ditinggalkan kedua orang tuaku???”. Aku memulai mengemas barangku dan bergegas menghabiskan sarapanku yang berupa potongan biscuit Roma Kelapa yang kucelupkan ke dalam segelas susu dancow full cream rasa vanilla yang masih hangat sebelum aku menguyahnya.
Ketika sarapanku sudah habis termakan, aku berangkat ke rumah tanteku yang beralamatkan di Gang Makam Keputih, Sukolilo-Surabaya. Untuk menuju kesana, aku menaiki sepeda poligonku. Ketika aku melewati wilayah Kapas Krampung aku berhenti untuk beristirahat minum karena udara sangat gerah. Aku berhenti di pinggir penjual Koran dan meminum air botolan yang aku bawa dari rumah. Sambil menikmati air botolku aku memperhatikan seorang anak laki-laki yang menangis di samping penjual Koran itu. Aku mendekati anak itu dan bertanya,
Bayu : hai kamu mengapa menangis ???
Anak laki-laki : aku dipukul oleh ayahku!!!! Hikzzz hikzzz(sambil menunjukkan bekas pukulan di mata kirinya).
Bayu : mengapa ayahmu memukulmu???
Anak Laki-laki : aku ketahuan mencuri duit ayahku ketika beliau tidur!!!..Hikzzz hikzz(sambil terisak).
Bayu : Mengapa kamu mencuri??? Mencuri itu perbuatan yang tidak terpuji menurut Kata AYAH-Ibuku!!!
Anak laki-LAki : Aku lapar, dari kemarin tidak makan !!!!
BAyu : Mengapa kamu tidak makan??? Apa orang tuamu tidak memasak untukmu???
Anak Laki-laki : Tidak!!! Ibuku sudah minggat dari rumah gara-gara Ayahku yang bernama Thomas Yulius SN si laki-laki hidung belang alias Laki-Laki Bau Sperma!!! Selingkuh dengan Teman Ibuku sendiri yang Bernama Udah Ifa!!! SI Wanita Lintah darat!!! Dia dikenal sebagai juragan rentenir di kawasan ini!!!! Aku BENCI MEREKA!!!!!!!
Bayu : aku turut perihatin atas keadaanmu, ini aku punya sepotong buah kates, silakan dimakan…
Anak LAki-LAki : Horeee!!!!!(LANGSUNG MELAHAPNYA DENGAN CEPAT)….
Bayu : Maaf aku belum mengenalmu, namamu siapa?? Aku Bayu, aku sedang menuju ke rumah tanteku
Anak Laki-Laki : Aku Arivian Demas Pratama!!!! Kamu bisa panggil aku demas…. Makasi yah aku sudah agak kenyang dengan makananmu….
Bayu : Ok, maaf yah aku ingin melanjutkan perjalananku kerumah tanteku, sampai jumpa yah.. moga aja Ayahmu memperhatikanmu… ehh maaf aku mau Tanya lagi, sekarang ibumu ada dimana???
Demas : Ibuku sekarang balik ke rumah nenekku… aku sangat sayang Ibuku (hikazzzzzz “kembali menangis”)….. Ibu ku dulu jualan nasi lodeh n nasi campur di pasar kya-kya, warung ibuku bernama WARUNG NASI WHINDA SULATRI.. nama warungnya diambil dari nama ibuku sendiri. Warung ibuku sangat ramai karena masakan ibuku sungguh lezat…. Tapi kini beliau tidak bisa memasak untukku dan para sopir taksi yang merupakan langganan warung ibuku..Hikssszzz (sambil terisak).
Bayu : Ok deh.. maaf yah… aku membuatmu sedih lagi.. aku pergi dulu yah.. jaga dirimu baik-baik kawan!! Semoga kita berjumpa lagi dan kamu dalam kondisi bahagia!!!
Demas : Maksih yah atas katesmu… aku sudah agak kenyang…. Ok..kamu juga jaga diri yah!!!.. Sampai Jumpa!!!!
Akupun melanjutkan perjalananku dan kembali mengayuh pedal sepedaku, ketika aku menoleh kebelakang. Aku melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan. Anak laki-laki itu, si Demas, dipukuli oleh pria brewok dan memaksanya untuk membersihkan mikrolet. Kemungkinan pria brewok itu Ayahnya sendiri. Aku sedih akan nasib si Demas. Dalam hati, aku berdoa kepada Tuhan agar Demas diberikan kehidupan yang layak.
Akhirnya dari perjalanan yang jauh, aku sampai juga di mulut gang makam keputih. Dan bergegas mengayuh pedal sepedaku untuk menuju ke sebuah rumah yang bercat Kuning… nafasku terengah-engah saat itu, perjalanan yang amat jauh dari wilayah rumahku ke daerah ini..huhhh.. keringatku membasahi bajuku dan tas ranselku… aku pun memarkir sepedaku di pintu pagar rumah tanteku lalu memencet bel berkali-kali agar tanteku keluar.
Pintu itu terbuka dan ..ahhhhhhhhhhhhhhh HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHhhhhhhhhhhhhhhhhh OH TUHAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!................................................................................
Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr… aku dikagetkan oleh suara mercon yang dilempar tanteku!!!! Hiiiiiiiiii..hiiiiii (sambil tertawa lantang) Tanteku yang hitam manis itu mengerjaiku….
Tante Aurista : Bayu kenapa kamu lama sekali datangnya, nak??? Masakan tante menjadi dingin tuh!!! Ayo sini cepet masuk ..Ayo makan nak…
Bayu : Maaf tante aku bertemu dengan seorang anak di tengah jalan ( aku pun menceritakan kejadian tadi sambil berjalan menuju dapur bersama tanteku)…
Tante Aurista : Ok, kamu anak yang baik dan berjiwa mulia. Tante bangga denganmu!!, (tanteku membuka penutup makanan dan menyiapkan piring dan gelas untukku)
Bayu : hmmm enak tante (bau masakan tanteku tercium dihidungku)
Tante Aurista : wahh..kamu ini berlebihan, kamu belum memakannya kog sudah dibilang enak??? Ayo!!!!!! Mau muji tante yah!!!! Atau mau ngejek tante nih???? (sambil mengedipkan matanya)
Bayu : bukan begitu tante, baunya aja sudah harum apalagi memakannya ( sambil memasukkan sesendok potongan daging rendang ke mulutnya)…. Wah enak banget!!!! Maknyussss!!!!!
Tante masaknya pake apa kog enak banget??? Bayu bisa habis 3 piring nih!!!
Tante Aurista : wah kamu bisa aja!!!, tante masaknya pake kecap cap Aurista, mungkin enak karena merek kecapnya sama dengan nama tante..hehehehehehheh (tersipu malu).. Ayo nak nanti dilanjutkan ngobrolnya kamu makan dulu yang banyak… Tante pengennya nemenin kamu makan, tapi sekarang tante mau diet.. kadar gula tante naik, jadi sesuai dengan anjuran dokter, Tante Harus Diet dengan hanya mengkonsumsi sayuran… Bayu!! Tante ke kamar dulu yah, Tante mau mandi dan berhias karena nanti mau ada acara arisan tetangga.
Bayu : Baik tante.. Terima kasih, bayu habisin yah!!!!
Tante Aurista : ayo dihabisin ajah… nanti setelah makan kamu istirat dulu dan kamarmu ada di lantai 2,. Tante sudah siapkan lemari dan tempat tidur yang nyaman… semoga kamu betah tinggal disini..
Bayu : terima kasih tante… maaf merepotkan. Mulai saat ini Bayu akan menjadi anak yang patuh dengan perintah Tante dan Bayu akan membantu Tante membersihkan rumah dan tentunya rajin belajar!!! (berbicara dengan semangat)
Tante Aurista : wah bagus tu!! Anak yang Baik… Ok TAnte tinggal dulu yah, kamu istirahat aja setelah makan, karena rumah sudah tante bersihkan tadi pagi jadi kamu nggak usah membersihkan rumah lagi.
Setelah menghabiskan makananku, aku bergegas menuju kamar dan langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur yang amat besar dan nyaman..hmmmmmmmmmmm… aku mulai memejamkan mataku dan akupun tertidur……zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzsssssssssssstttttttttttttttttttttttt………….. namun aku merasakan tubuhku ada yang menyentuh… semacam tangan dan kelima jari-jarinya membelai kepalaku dengan halus…. Bulu-kudukku merinding…. Aku merasa ketakutan, namun aku berpura-pura untuk tetap tidur… aku perlahan-lahan membuka kedua mataku dan ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh apaaaaaaaaaaa itu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BERSAMBUNG
Karya: Anak Agung Lanang Oka
Halo semua… aku awali kisahku saat masa ketika aku dilahirkan……
Begini ceritanya :
SEJARAH NAMAKU
Aku merupakan anak satu-satunya dari kedua orang tuaku. Sampai saat ini aku tidak mengetahui kenapa aku berwujud seperti ini!!!! Namun aku menikmati apa yang diberikan Tuhan kepadaaku. Aku awalnya seorang anak laki-laki biasa yang lahir di Kota Surabaya tepatnya pada 10 Nopember 1989 tepat saat Hari Pahlawan Nasional. Akupun diberi nama Bayu Satria Pratama yang memiliki pengertian sebagai berikut :
Bayu = Kuat
Satria = Kesatria
Pratama = Pertama yang berarti Penegak Kebenaran (Pemimpin)
Jadi Bayu Satria Pratama = Anak laki-laki yang Kuat dan Berjiwa Kesatria.
Besar harapan orang tuaku untuk menjadikan aku sesosok manusia yang berguna terutama, mampu untuk menjadikan nusantara sebagai negara yang maju dan makmur.
Ketika usiaku 8 tahun kedua orang tuaku meninggalkan ku untuk hijrah ke negeri tetangga tanpa sepengetahuanku. Aku menangis seharian untuk memikirkan hal itu. Sebelum meninggalkanku, kedua orang tuaku memberiku sebuah kotak yang hanya boleh kubuka ketika aku berusia 9 tahun. Untuk menutupi rasa ketakuatanku akan tinggal seorang diri di rumah, aku akan mengunjungi rumah tante Aurista . Aku ingin tinggal bersama beliau karena beliau satu-satunya sanak keluarga dari Ibuku di Surabaya.
PERJALANAN KE RUMAH TANTEKU
Saat itu matahari bersinar dengan cerahnya, jam tanganku telah menunjukkan pukul 7 pagi. Dalam pikiranku masih dipenuhi dengan tanda Tanya, dan selalu bertanya dalam hati “Mengapa aku ditinggalkan kedua orang tuaku???”. Aku memulai mengemas barangku dan bergegas menghabiskan sarapanku yang berupa potongan biscuit Roma Kelapa yang kucelupkan ke dalam segelas susu dancow full cream rasa vanilla yang masih hangat sebelum aku menguyahnya.
Ketika sarapanku sudah habis termakan, aku berangkat ke rumah tanteku yang beralamatkan di Gang Makam Keputih, Sukolilo-Surabaya. Untuk menuju kesana, aku menaiki sepeda poligonku. Ketika aku melewati wilayah Kapas Krampung aku berhenti untuk beristirahat minum karena udara sangat gerah. Aku berhenti di pinggir penjual Koran dan meminum air botolan yang aku bawa dari rumah. Sambil menikmati air botolku aku memperhatikan seorang anak laki-laki yang menangis di samping penjual Koran itu. Aku mendekati anak itu dan bertanya,
Bayu : hai kamu mengapa menangis ???
Anak laki-laki : aku dipukul oleh ayahku!!!! Hikzzz hikzzz(sambil menunjukkan bekas pukulan di mata kirinya).
Bayu : mengapa ayahmu memukulmu???
Anak Laki-laki : aku ketahuan mencuri duit ayahku ketika beliau tidur!!!..Hikzzz hikzz(sambil terisak).
Bayu : Mengapa kamu mencuri??? Mencuri itu perbuatan yang tidak terpuji menurut Kata AYAH-Ibuku!!!
Anak laki-LAki : Aku lapar, dari kemarin tidak makan !!!!
BAyu : Mengapa kamu tidak makan??? Apa orang tuamu tidak memasak untukmu???
Anak Laki-laki : Tidak!!! Ibuku sudah minggat dari rumah gara-gara Ayahku yang bernama Thomas Yulius SN si laki-laki hidung belang alias Laki-Laki Bau Sperma!!! Selingkuh dengan Teman Ibuku sendiri yang Bernama Udah Ifa!!! SI Wanita Lintah darat!!! Dia dikenal sebagai juragan rentenir di kawasan ini!!!! Aku BENCI MEREKA!!!!!!!
Bayu : aku turut perihatin atas keadaanmu, ini aku punya sepotong buah kates, silakan dimakan…
Anak LAki-LAki : Horeee!!!!!(LANGSUNG MELAHAPNYA DENGAN CEPAT)….
Bayu : Maaf aku belum mengenalmu, namamu siapa?? Aku Bayu, aku sedang menuju ke rumah tanteku
Anak Laki-Laki : Aku Arivian Demas Pratama!!!! Kamu bisa panggil aku demas…. Makasi yah aku sudah agak kenyang dengan makananmu….
Bayu : Ok, maaf yah aku ingin melanjutkan perjalananku kerumah tanteku, sampai jumpa yah.. moga aja Ayahmu memperhatikanmu… ehh maaf aku mau Tanya lagi, sekarang ibumu ada dimana???
Demas : Ibuku sekarang balik ke rumah nenekku… aku sangat sayang Ibuku (hikazzzzzz “kembali menangis”)….. Ibu ku dulu jualan nasi lodeh n nasi campur di pasar kya-kya, warung ibuku bernama WARUNG NASI WHINDA SULATRI.. nama warungnya diambil dari nama ibuku sendiri. Warung ibuku sangat ramai karena masakan ibuku sungguh lezat…. Tapi kini beliau tidak bisa memasak untukku dan para sopir taksi yang merupakan langganan warung ibuku..Hikssszzz (sambil terisak).
Bayu : Ok deh.. maaf yah… aku membuatmu sedih lagi.. aku pergi dulu yah.. jaga dirimu baik-baik kawan!! Semoga kita berjumpa lagi dan kamu dalam kondisi bahagia!!!
Demas : Maksih yah atas katesmu… aku sudah agak kenyang…. Ok..kamu juga jaga diri yah!!!.. Sampai Jumpa!!!!
Akupun melanjutkan perjalananku dan kembali mengayuh pedal sepedaku, ketika aku menoleh kebelakang. Aku melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakkan. Anak laki-laki itu, si Demas, dipukuli oleh pria brewok dan memaksanya untuk membersihkan mikrolet. Kemungkinan pria brewok itu Ayahnya sendiri. Aku sedih akan nasib si Demas. Dalam hati, aku berdoa kepada Tuhan agar Demas diberikan kehidupan yang layak.
Akhirnya dari perjalanan yang jauh, aku sampai juga di mulut gang makam keputih. Dan bergegas mengayuh pedal sepedaku untuk menuju ke sebuah rumah yang bercat Kuning… nafasku terengah-engah saat itu, perjalanan yang amat jauh dari wilayah rumahku ke daerah ini..huhhh.. keringatku membasahi bajuku dan tas ranselku… aku pun memarkir sepedaku di pintu pagar rumah tanteku lalu memencet bel berkali-kali agar tanteku keluar.
Pintu itu terbuka dan ..ahhhhhhhhhhhhhhh HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHhhhhhhhhhhhhhhhhh OH TUHAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!................................................................................
Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr… aku dikagetkan oleh suara mercon yang dilempar tanteku!!!! Hiiiiiiiiii..hiiiiii (sambil tertawa lantang) Tanteku yang hitam manis itu mengerjaiku….
Tante Aurista : Bayu kenapa kamu lama sekali datangnya, nak??? Masakan tante menjadi dingin tuh!!! Ayo sini cepet masuk ..Ayo makan nak…
Bayu : Maaf tante aku bertemu dengan seorang anak di tengah jalan ( aku pun menceritakan kejadian tadi sambil berjalan menuju dapur bersama tanteku)…
Tante Aurista : Ok, kamu anak yang baik dan berjiwa mulia. Tante bangga denganmu!!, (tanteku membuka penutup makanan dan menyiapkan piring dan gelas untukku)
Bayu : hmmm enak tante (bau masakan tanteku tercium dihidungku)
Tante Aurista : wahh..kamu ini berlebihan, kamu belum memakannya kog sudah dibilang enak??? Ayo!!!!!! Mau muji tante yah!!!! Atau mau ngejek tante nih???? (sambil mengedipkan matanya)
Bayu : bukan begitu tante, baunya aja sudah harum apalagi memakannya ( sambil memasukkan sesendok potongan daging rendang ke mulutnya)…. Wah enak banget!!!! Maknyussss!!!!!
Tante masaknya pake apa kog enak banget??? Bayu bisa habis 3 piring nih!!!
Tante Aurista : wah kamu bisa aja!!!, tante masaknya pake kecap cap Aurista, mungkin enak karena merek kecapnya sama dengan nama tante..hehehehehehheh (tersipu malu).. Ayo nak nanti dilanjutkan ngobrolnya kamu makan dulu yang banyak… Tante pengennya nemenin kamu makan, tapi sekarang tante mau diet.. kadar gula tante naik, jadi sesuai dengan anjuran dokter, Tante Harus Diet dengan hanya mengkonsumsi sayuran… Bayu!! Tante ke kamar dulu yah, Tante mau mandi dan berhias karena nanti mau ada acara arisan tetangga.
Bayu : Baik tante.. Terima kasih, bayu habisin yah!!!!
Tante Aurista : ayo dihabisin ajah… nanti setelah makan kamu istirat dulu dan kamarmu ada di lantai 2,. Tante sudah siapkan lemari dan tempat tidur yang nyaman… semoga kamu betah tinggal disini..
Bayu : terima kasih tante… maaf merepotkan. Mulai saat ini Bayu akan menjadi anak yang patuh dengan perintah Tante dan Bayu akan membantu Tante membersihkan rumah dan tentunya rajin belajar!!! (berbicara dengan semangat)
Tante Aurista : wah bagus tu!! Anak yang Baik… Ok TAnte tinggal dulu yah, kamu istirahat aja setelah makan, karena rumah sudah tante bersihkan tadi pagi jadi kamu nggak usah membersihkan rumah lagi.
Setelah menghabiskan makananku, aku bergegas menuju kamar dan langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur yang amat besar dan nyaman..hmmmmmmmmmmm… aku mulai memejamkan mataku dan akupun tertidur……zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzsssssssssssstttttttttttttttttttttttt………….. namun aku merasakan tubuhku ada yang menyentuh… semacam tangan dan kelima jari-jarinya membelai kepalaku dengan halus…. Bulu-kudukku merinding…. Aku merasa ketakutan, namun aku berpura-pura untuk tetap tidur… aku perlahan-lahan membuka kedua mataku dan ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh apaaaaaaaaaaa itu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BERSAMBUNG
Senin, 26 Juli 2010
Biograffy Of Wiji Thukul
Wiji Thukul lahir 26 Agustus 1963 di Kampung Sorogenen, Solo, yang mayoritas penduduknya tukang becak dan buruh. Dia sendiri datang dari keluarga tukang becak. Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara dia berhasil menamatkan SMP (1979), masuk SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) jurusan tari, tetapi tidak tamat (1982).
Wiji Thukul selanjutnya berjualan koran, kemudian oleh tetangganya dia diajak bekerja di sebuah perusahan mebel antik sebagai tukang pelitur. Pada waktu bekerja sebagai tukang pelitur itu dia dikenal sebagai penyair pelo (cadel) yang sering mendeklamasikan puisinya untuk teman-teman sekerjanya.
Wiji Thukul menulis puisi sejak masih duduk di bangku SD. Dia mulai tertarik pada teater ketika SMP. Dia bergabung dalam kelompok teater JAGAT (Jagalan Tengah). Bersama kelompok ini dia pernah keluar masuk kampung ngamen puisi dengan iringan berbagai instrumen musik: rebana, gong, suling, kentongan, gitar, dsbnya. Tiga bulan menjadi wartawan Masa Kini.
Istrinya Sipon bekerja sebagai tukang jahit. Wiji Thukul juga membantu istrinya dengan menerima pesanan sablonan kaos, tas, dll. Dia memiliki dua orang anak: Fitri Nganti Wani dan Fajar Merah. Prestasi tertinggi di bidang sastra: dia menerima WERTHEIM ENCOURAGE AWARD (1991) dari Wertheim Stichting di Negeri Belanda bersama WS Rendra.
Sejak Peristiwa 27 Juli 1996 yang menghebohkan, Wiji Thukul menjadi salah seorang korban politik Orde Baru. Hingga sekarang belum juga diketahui di mana Wiji Thukul berada.
Karya-karya Wiji Thukul telah dihimpun dalam sebuah buku yang diberi judul Aku Ingin Jadi Peluru (2000) dan diterbitkan Penerbit Indonesia Tera, Magelang. Penerbit ini sangat berjasa dalam menghimpun karya-karya Thukul yang semula tersebar di berbagai manuskrip dan terbitan. Dari Taman Budaya Surakarta, diperoleh dua buah manuskrip, yakni “Darman dan Lain-lain”, dan “Puisi Pelo”. Kumpulan terakhir “Baju Loak Sobek Pundaknya” diperoleh dari Jaap Erkelens (Perwakilan KITLV di Indonesia). Sisanya diperoleh dari Mbak Sipon (istri Wiji Thukul). Terbitnya buku ini sangat memudahkan kita menelusuri karya-karya Wiji Thukul.
Aku Ingin Jadi Peluru berisi 136 puisi yang dibagi atas lima buku atau lima kumpulan puisi. Buku 1: Lingkungan Kita Si Mulut Besar berisi 46 puisi.. Buku 2: Ketika Rakyat Pergi berisi 17 puisi. Buku 3: Darman dan Lain-lain berisi 16 puisi. Buku 4: Puisi Pelo berisi 29 puisi. Dan Buku 5: Baju Loak Sobek Pundaknya berisi 28 puisi. Dalam catatan penerbit, Buku 5 merupakan kumpulan sajak-sajak yang ditulis Wiji Thukul ketika ia berada di masa pelarian.
Dalam proses kreatifnya, Wiji Thukul memiliki prinsip tersendiri. Puisi bagi dia adalah media yang mampu menyampaikan permasalahan dirinya selaku orang kecil, orang-orang tertindas, yang secara kebetulan mewakili suara kaum tertindas pada umumnya. Dia sesungguhnya tidak bermasud membela rakyat (penyair kerakyatan), melainkan membela dirinya sendiri, lingkungan, komunitas yang menghidupi dirinya: tukang pelitur, istri tukang jahit, bapak tukang becak, mertua pedagang barang rongsokan, dan lingkungan hidupnya yang melarat.
PUISI
Bunga dan Tembok
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun tirani harus tumbang!
(Wiji Thukul)
Seorang Buruh Masuk Toko
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku – jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan – bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
Wiji Thukul selanjutnya berjualan koran, kemudian oleh tetangganya dia diajak bekerja di sebuah perusahan mebel antik sebagai tukang pelitur. Pada waktu bekerja sebagai tukang pelitur itu dia dikenal sebagai penyair pelo (cadel) yang sering mendeklamasikan puisinya untuk teman-teman sekerjanya.
Wiji Thukul menulis puisi sejak masih duduk di bangku SD. Dia mulai tertarik pada teater ketika SMP. Dia bergabung dalam kelompok teater JAGAT (Jagalan Tengah). Bersama kelompok ini dia pernah keluar masuk kampung ngamen puisi dengan iringan berbagai instrumen musik: rebana, gong, suling, kentongan, gitar, dsbnya. Tiga bulan menjadi wartawan Masa Kini.
Istrinya Sipon bekerja sebagai tukang jahit. Wiji Thukul juga membantu istrinya dengan menerima pesanan sablonan kaos, tas, dll. Dia memiliki dua orang anak: Fitri Nganti Wani dan Fajar Merah. Prestasi tertinggi di bidang sastra: dia menerima WERTHEIM ENCOURAGE AWARD (1991) dari Wertheim Stichting di Negeri Belanda bersama WS Rendra.
Sejak Peristiwa 27 Juli 1996 yang menghebohkan, Wiji Thukul menjadi salah seorang korban politik Orde Baru. Hingga sekarang belum juga diketahui di mana Wiji Thukul berada.
Karya-karya Wiji Thukul telah dihimpun dalam sebuah buku yang diberi judul Aku Ingin Jadi Peluru (2000) dan diterbitkan Penerbit Indonesia Tera, Magelang. Penerbit ini sangat berjasa dalam menghimpun karya-karya Thukul yang semula tersebar di berbagai manuskrip dan terbitan. Dari Taman Budaya Surakarta, diperoleh dua buah manuskrip, yakni “Darman dan Lain-lain”, dan “Puisi Pelo”. Kumpulan terakhir “Baju Loak Sobek Pundaknya” diperoleh dari Jaap Erkelens (Perwakilan KITLV di Indonesia). Sisanya diperoleh dari Mbak Sipon (istri Wiji Thukul). Terbitnya buku ini sangat memudahkan kita menelusuri karya-karya Wiji Thukul.
Aku Ingin Jadi Peluru berisi 136 puisi yang dibagi atas lima buku atau lima kumpulan puisi. Buku 1: Lingkungan Kita Si Mulut Besar berisi 46 puisi.. Buku 2: Ketika Rakyat Pergi berisi 17 puisi. Buku 3: Darman dan Lain-lain berisi 16 puisi. Buku 4: Puisi Pelo berisi 29 puisi. Dan Buku 5: Baju Loak Sobek Pundaknya berisi 28 puisi. Dalam catatan penerbit, Buku 5 merupakan kumpulan sajak-sajak yang ditulis Wiji Thukul ketika ia berada di masa pelarian.
Dalam proses kreatifnya, Wiji Thukul memiliki prinsip tersendiri. Puisi bagi dia adalah media yang mampu menyampaikan permasalahan dirinya selaku orang kecil, orang-orang tertindas, yang secara kebetulan mewakili suara kaum tertindas pada umumnya. Dia sesungguhnya tidak bermasud membela rakyat (penyair kerakyatan), melainkan membela dirinya sendiri, lingkungan, komunitas yang menghidupi dirinya: tukang pelitur, istri tukang jahit, bapak tukang becak, mertua pedagang barang rongsokan, dan lingkungan hidupnya yang melarat.
PUISI
Bunga dan Tembok
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun
Rumah dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun
Jalan raya dan pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang
Dirontokkan di bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
Dalam keyakinan kami
Di manapun tirani harus tumbang!
(Wiji Thukul)
Seorang Buruh Masuk Toko
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku – jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan – bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
SEORANG BURUH MASUK TOKO
Oleh: Wiji Thukul

masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku - jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan - bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
masuk toko
yang pertama kurasa adalah cahaya
yang terang benderang
tak seperti jalan-jalan sempit
di kampungku yang gelap
sorot mata para penjaga
dan lampu-lampu yang mengitariku
seperti sengaja hendak menunjukkan
dari mana asalku
aku melihat kakiku - jari-jarinya bergerak
aku melihat sandal jepitku
aku menoleh ke kiri ke kanan - bau-bau harum
aku menatap betis-betis dan sepatu
bulu tubuhku berdiri merasakan desir
kipas angin
yang berputar-putar halus lembut
badanku makin mingkup
aku melihat barang-barang yang dipajang
aku menghitung-hitung
aku menghitung upahku
aku menghitung harga tenagaku
yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
aku melihat harga-harga kebutuhan
di etalase
aku melihat bayanganku
makin letih
dan terus diisap
Minggu, 18 Juli 2010
Lihat Perjuangan Mereka......
Lihat Mereka..
Mereka berjuang mati-matian hanya demi sepeser rupiah
Demi menghidupi keluarganya
Aku sangat terharu dan salut melihat perjuangan mereka untuk bisa hidup
Tapi kenapa??
Orang2 yang SERBA LEBIH banyak yang tidak mensyukuri apa yang telah di beri oleh yang di atas??
Ini akan menjadi motivasi untukku untuk bisa lebih bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan yang yaaaa lumayan berat ini..
se tidak nya aku harus bisa untuk tidak memakai biaya Ayah dan Ibuku untuk menjalani hidup ini
Terima kasih ayah ibu..
selama ini aku sudah sangat menyusahkan kalian
aku sudah banyak membebani kalian
mudah2an kehidupan ku bisa menjadi lebih baik dari hari2 yang kemarin..
Amin.
Mereka berjuang mati-matian hanya demi sepeser rupiah
Demi menghidupi keluarganya
Aku sangat terharu dan salut melihat perjuangan mereka untuk bisa hidup
Tapi kenapa??
Orang2 yang SERBA LEBIH banyak yang tidak mensyukuri apa yang telah di beri oleh yang di atas??
Ini akan menjadi motivasi untukku untuk bisa lebih bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan yang yaaaa lumayan berat ini..
se tidak nya aku harus bisa untuk tidak memakai biaya Ayah dan Ibuku untuk menjalani hidup ini
Terima kasih ayah ibu..
selama ini aku sudah sangat menyusahkan kalian
aku sudah banyak membebani kalian
mudah2an kehidupan ku bisa menjadi lebih baik dari hari2 yang kemarin..
Amin.
Kamis, 15 Juli 2010
Goresan Pena
Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri : "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah irtri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.
Subhanallaah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram, subhanallaah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung qolbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi hari. Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW, memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya – menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik, subhanallaah.***
By : Abdullah Gimnastiar
Ngacoooo...
Kamis, 15 Juli 2010 00:29 WIB
malam ini aku diam sendiri di kamar
sambil memeluk gitar tuaku yang seharusnya menjadi kayu bakar
berbaring menatap langit-langit kamar yang sudah berjamur
disini aku berpikir,
bagaimana caranya supaya hidupku bisa lebih baik?
kepada siapa aku harus bertanya?
aku sendiri pun bingung,,
semua jawaban ada dalam diriku sendiri
tapi,
aku tidak bisa menjawabnya
Tuhan....
tolong berikan jalan yang terbaik untukku
jalan dimana aku bisa membawa semua keluargaku pada kebahagiaan
lagi-lagi aku hanya bisa mengucapkan kata 'syukur'
dan berdoa kupada-Mu supaya aku bisa lebih baik
jika kalian menjadi aku,
apa yang akan kalian lakukan dengan keadaan begini??
memang mudah kalau hanya berkata dan memberi pendapat
tanpa menjalani langsung
malam ini aku diam sendiri di kamar
sambil memeluk gitar tuaku yang seharusnya menjadi kayu bakar
berbaring menatap langit-langit kamar yang sudah berjamur
disini aku berpikir,
bagaimana caranya supaya hidupku bisa lebih baik?
kepada siapa aku harus bertanya?
aku sendiri pun bingung,,
semua jawaban ada dalam diriku sendiri
tapi,
aku tidak bisa menjawabnya
Tuhan....
tolong berikan jalan yang terbaik untukku
jalan dimana aku bisa membawa semua keluargaku pada kebahagiaan
lagi-lagi aku hanya bisa mengucapkan kata 'syukur'
dan berdoa kupada-Mu supaya aku bisa lebih baik
jika kalian menjadi aku,
apa yang akan kalian lakukan dengan keadaan begini??
memang mudah kalau hanya berkata dan memberi pendapat
tanpa menjalani langsung
Selasa, 13 Juli 2010
Ayoo Teman..
Rabu, 14 Juli 200 00:09 WIB
jika reinkarnasi itu benar adanya
aku ingin menjadi seekor anjing
anjing yang hanya tau makan dan tidur
anjing yang hanya menurut kepada tuannya
anjing yang dikasihi oleh tuannya
menurutku,
jaman sekarang hewan lebih mulia daripada manusia
anjing saja melindungi dan memberi makan anak nya sampai menjadi seekor anjing
tapi manusia?
kenapa masih ada jaman 2010 yang sudah modern ini ada yang tega seorang ibu membuang atau
menjual anak nya sendiri?
mungkin mereka malu?
atau mereka takut tidak bisa memberi makan anaknya?
atau mereka takut tidak bisa melindungi anaknya?
seekor ibu anjing saja bisa
kenapa manusia demikian?
aku percaya Tuhan itu sudah memberi jalan
aku percaya Tuhan itu tidak akan memberikan cobaan yang tidak mampu dilewati oleh hambanya
asalkan kita berusaha semaksimal mungkin
Tuhan pun pasti menghargai usaha kita
dan akan memberikan jalan yang terbaik untuk kita
Teman,
jangan lah kita berputus asa dalam menjalani hidup
setiap teka-teki pasti ada jalan
yang tentu saja jalan itu bukan yang bisa di temukan dengan 'diam'
teruslah berjalan dengan secara perlahan,
dengan ikhlas,
dengan tawakal dan sabar.
jika reinkarnasi itu benar adanya
aku ingin menjadi seekor anjing
anjing yang hanya tau makan dan tidur
anjing yang hanya menurut kepada tuannya
anjing yang dikasihi oleh tuannya
menurutku,
jaman sekarang hewan lebih mulia daripada manusia
anjing saja melindungi dan memberi makan anak nya sampai menjadi seekor anjing
tapi manusia?
kenapa masih ada jaman 2010 yang sudah modern ini ada yang tega seorang ibu membuang atau
menjual anak nya sendiri?
mungkin mereka malu?
atau mereka takut tidak bisa memberi makan anaknya?
atau mereka takut tidak bisa melindungi anaknya?
seekor ibu anjing saja bisa
kenapa manusia demikian?
aku percaya Tuhan itu sudah memberi jalan
aku percaya Tuhan itu tidak akan memberikan cobaan yang tidak mampu dilewati oleh hambanya
asalkan kita berusaha semaksimal mungkin
Tuhan pun pasti menghargai usaha kita
dan akan memberikan jalan yang terbaik untuk kita
Teman,
jangan lah kita berputus asa dalam menjalani hidup
setiap teka-teki pasti ada jalan
yang tentu saja jalan itu bukan yang bisa di temukan dengan 'diam'
teruslah berjalan dengan secara perlahan,
dengan ikhlas,
dengan tawakal dan sabar.
Tukang Ojeg Payung
Selasa, 13 Juli 2010 23:47 WIB
harapan hujan selalu menemani masa kecil mereka
dengan harapan mendapatkan sedikit rupiah
terkadang mereka ditemani canda tawa
terkadang juga mereka di temani kesedihan
bila hujan tiba mereka terbakar api semangat
tatapan mata seorang ibu penuh harapan agar anaknya mendapatkan rejeki dan kesehatan
terkadang dalam benakku
"apakah akan tetap seperti itu?
"apakah mereka akan menjadi seseorang?
"apakah nasib mereka akan lebih baik dariku?
mudah-mudahan saja mereka bisa lebih baik dariku
aku salut pada semangat mereka
aku terharu pada mereka
Tuhan,
aku ingin sekali memberi mereka
tetapi untuk diriku sendiri saja susah
andai saja aku mempunyai sedikit keberuntungan
aku akan membagi nya untuk mereka
terima kash Tuhan
ini adalah pelajaran untuk hidupku
dengan perjuangan mereka,
aku jadi bisa lebih bersyukur
karena nasibku bisa lebih baik dari mereka
aku masih bisa makan ibu dengan mudah
aku masih bisa bersekolah
aku masih bisa berteduh di rumah sendiri
aku masih bisa memakai pakaian yang lebih layak
aku masih bisa merasakan hangat pelukan keluarga ku yang amat sangat berharga bagiku
dan tak bisa terbeli dengan apapun
Tuhan aku tak akan pernah berhenti untuk mengucapkan kata Syukur, syukuk dan syukur kepadamu.
harapan hujan selalu menemani masa kecil mereka
dengan harapan mendapatkan sedikit rupiah
terkadang mereka ditemani canda tawa
terkadang juga mereka di temani kesedihan
bila hujan tiba mereka terbakar api semangat
tatapan mata seorang ibu penuh harapan agar anaknya mendapatkan rejeki dan kesehatan
terkadang dalam benakku
"apakah akan tetap seperti itu?
"apakah mereka akan menjadi seseorang?
"apakah nasib mereka akan lebih baik dariku?
mudah-mudahan saja mereka bisa lebih baik dariku
aku salut pada semangat mereka
aku terharu pada mereka
Tuhan,
aku ingin sekali memberi mereka
tetapi untuk diriku sendiri saja susah
andai saja aku mempunyai sedikit keberuntungan
aku akan membagi nya untuk mereka
terima kash Tuhan
ini adalah pelajaran untuk hidupku
dengan perjuangan mereka,
aku jadi bisa lebih bersyukur
karena nasibku bisa lebih baik dari mereka
aku masih bisa makan ibu dengan mudah
aku masih bisa bersekolah
aku masih bisa berteduh di rumah sendiri
aku masih bisa memakai pakaian yang lebih layak
aku masih bisa merasakan hangat pelukan keluarga ku yang amat sangat berharga bagiku
dan tak bisa terbeli dengan apapun
Tuhan aku tak akan pernah berhenti untuk mengucapkan kata Syukur, syukuk dan syukur kepadamu.
KENAPA???
kelereng dan pensil warna menghidupi masa kecil kita
sepeda dan bola mewarnai masa remaja kita
gambar dan filmporno melewati masa puber kita
ganja dan alkohol merasuki masa muda kita
riang dan tangis menghiasi perjalanan hidup kita
tapi kenapa?
setitik uang dan kekuasaan menghapus dan menelan habis semua angan2 dan canda tawa kita??
apakah seorang sahabat masih menilai kesempurnaan??
buat ku seorang sahabat adalah kesempurnaan itu sendiri
Jumat, 09 Juli 2010
KASIH SAYANG
kasih sayang bisa di berikan dengan banyak cara .
salah satu nya dengan "pelukan" .
indahnya dunia ini apabila di isi dengan kasih sayang .
aku sangat bersyukur, karena aku masih bisa merasakan hangat pelukan dari orang-orang yang masih sayang padaku.
terutama aku masih punya keluarga yang sangat sayang padaku .
memang Tuhan itu maha adil.
aku rela kehilangan seluruh materi daripada harus kehilangan keluargaku.
aku sayang kalian...
Terimakasih Tuhan..
Senin, 05 Juli 2010
Pulau ku...
Minggu, 04 Juli 2010 22.28 WIB
sendiri berjalan melewati gang-gang kecil
penuh harap akan datang ketenangan
menggali kesunyian
melangkah dari keramaian yang mengganggu
hembus angin melangkahkan mahkotaku
datang pria berjanggut penuh debu di muka nya
menggigil dengan perca yang menempel pada tubuhnya
ku beri sepeser rupiah untuk mengganjal perutnya
wajah memberi senyuman padaku
betapa senangnya dia
balas senyumku padanya dengan ketulusan
lanjut perjalanan sungai mengalir
permukaan tenang membuat pikiran nihil
dibawah pohon rindang duduk bersender menatapi sunyi nya air
sengatan matahari tak bisa menembus kulit yang terhalang daun lebat
sepi, sejuk dan jauh dari bising kota..
kehidupan baru kan ku buat disini....
ini adalah pulauku...
sendiri berjalan melewati gang-gang kecil
penuh harap akan datang ketenangan
menggali kesunyian
melangkah dari keramaian yang mengganggu
hembus angin melangkahkan mahkotaku
datang pria berjanggut penuh debu di muka nya
menggigil dengan perca yang menempel pada tubuhnya
ku beri sepeser rupiah untuk mengganjal perutnya
wajah memberi senyuman padaku
betapa senangnya dia
balas senyumku padanya dengan ketulusan
lanjut perjalanan sungai mengalir
permukaan tenang membuat pikiran nihil
dibawah pohon rindang duduk bersender menatapi sunyi nya air
sengatan matahari tak bisa menembus kulit yang terhalang daun lebat
sepi, sejuk dan jauh dari bising kota..
kehidupan baru kan ku buat disini....
ini adalah pulauku...
gawewewewe
ternyata mencari pekerjaan itu tidak seperti yang kubayangkan.
mudah, gampang, praktis itu yang ada dalam pikiranku. susah nya minta ampun.
"harus bersabar dalam mencari pekerjaan" itu yang dikatakan ibuku.
sangat benar apa kata ibuku.
harus mencoba, mencoba dan mencoba.
yaa walaupun cape tapi aku harus bisa meraih impianku.
yaitu aku bisa membanggakan kedua orang tuaku yang melahirkan, membiayai dan mendidikku dari mulai lahir sampai aku seperti ini.
alangkah senang nya andaikan saja aku bisa membanggakan mereka.
mungkin merekapun akan merasa senang kalau aku bisa membanggakan mereka.
mudah, gampang, praktis itu yang ada dalam pikiranku. susah nya minta ampun.
"harus bersabar dalam mencari pekerjaan" itu yang dikatakan ibuku.
sangat benar apa kata ibuku.
harus mencoba, mencoba dan mencoba.
yaa walaupun cape tapi aku harus bisa meraih impianku.
yaitu aku bisa membanggakan kedua orang tuaku yang melahirkan, membiayai dan mendidikku dari mulai lahir sampai aku seperti ini.
alangkah senang nya andaikan saja aku bisa membanggakan mereka.
mungkin merekapun akan merasa senang kalau aku bisa membanggakan mereka.
Sabtu, 03 Juli 2010
Penyesalan
Jumat, 02 Juli 2010 23.17 WIB
Bodooooohhh...
Menyesaaaaaall....
itu adalah perasaan yang sekarang ku alami.
aku menyia-nyiakan kesempatan untuk menata masa depan ke arah yang lebih baik.
padahal aku sudah di beri tahu oleh temanku.
tapi apa?
apa?
apa?
apaaaaaaaaaaaaaaaaa???
aku malah bergegas pergi ke kota orang yang belum tentu dan jelas hasil nya.
tapi tak apa.
mungkin ini bukan rejeki.
mudah-mudahan untuk ke depan nya lagi aku bisa mendapat kesempatan lagi.
ammiiin..
Bodooooohhh...
Menyesaaaaaall....
itu adalah perasaan yang sekarang ku alami.
aku menyia-nyiakan kesempatan untuk menata masa depan ke arah yang lebih baik.
padahal aku sudah di beri tahu oleh temanku.
tapi apa?
apa?
apa?
apaaaaaaaaaaaaaaaaa???
aku malah bergegas pergi ke kota orang yang belum tentu dan jelas hasil nya.
tapi tak apa.
mungkin ini bukan rejeki.
mudah-mudahan untuk ke depan nya lagi aku bisa mendapat kesempatan lagi.
ammiiin..
Apa?
Sabtu, 19 Juni 2010 01:02WIB
apakah selamanya aku akan tetap begini?
apakah tidak akan ada perubhan di dalam perjalanan hidupku?
sebenarnya apa yang aku cari dari perjalanan hidupku?
apakah itu materi, kebahagiaan atau apalah?
memang sangat sulit sekali untuk menebaknya.
aku pun tidak tahu apa yang aku cari dalam perjalanan hidupku ini.
Tuhan, berikan aku sebuah titik terang yang dapat membuatku menemukan jawaban dari setiap pertanyaanku itu.
kemarin aku begitu.
hari ini aku begini.
apa yang akan terjadi di hari esok?
Tuhan, aku berharap mudah-mudahan hari demi hari ada perubahan yang menuju titik terang yang telah Engkau sediakan untukku.
Amin
apakah selamanya aku akan tetap begini?
apakah tidak akan ada perubhan di dalam perjalanan hidupku?
sebenarnya apa yang aku cari dari perjalanan hidupku?
apakah itu materi, kebahagiaan atau apalah?
memang sangat sulit sekali untuk menebaknya.
aku pun tidak tahu apa yang aku cari dalam perjalanan hidupku ini.
Tuhan, berikan aku sebuah titik terang yang dapat membuatku menemukan jawaban dari setiap pertanyaanku itu.
kemarin aku begitu.
hari ini aku begini.
apa yang akan terjadi di hari esok?
Tuhan, aku berharap mudah-mudahan hari demi hari ada perubahan yang menuju titik terang yang telah Engkau sediakan untukku.
Amin
GILAAAAAAA>>>>
Sabtu, 19 Juni 2010 00:48WIB
gilaaaaaaaa..........
hahahahahah
malam ini aku merasa gila...
mengurung diri sendiri di kamar
ditemani w200i ku dan alunan lagu dari komputerku
semakin malam semakin ramai pula perbincangan
seorang wanita yang entah siapa dia sebenarnya
hahaha
seperti orang tua padahal masih belia
kenapa jaman sekarang sangat mudah?
apakah ini tanda hari akhir sudah dekat?
yang jelas hari akhir itu akan semakin dekat!
maka bertobatlah wahai kalian yang berada di jalan yang salah!!
termasuk aku
hhahahahaha
gilaaaaaaaa..........
hahahahahah
malam ini aku merasa gila...
mengurung diri sendiri di kamar
ditemani w200i ku dan alunan lagu dari komputerku
semakin malam semakin ramai pula perbincangan
seorang wanita yang entah siapa dia sebenarnya
hahaha
seperti orang tua padahal masih belia
kenapa jaman sekarang sangat mudah?
apakah ini tanda hari akhir sudah dekat?
yang jelas hari akhir itu akan semakin dekat!
maka bertobatlah wahai kalian yang berada di jalan yang salah!!
termasuk aku
hhahahahaha
Langganan:
Postingan (Atom)