Selasa, 09 Agustus 2011

KOSONG

sepi bukan berarti sendiri, dan ramai bukan berarti tidak sepi,
pelabuhan yang ditinggalkan para kapal, terhenti di sebuah kota mati,
akankan keramaian datang pada sendiri?
jika memang jalanan sudah nihil untuk diperbaiki,
harapan sepi itu pergi dan tak pernah ingin untuk pulang,
dan senyum untuk akhir yang tak pernah risih.

Rabu, 15 Juni 2011

RASAKANLAH...



Risih mulai menghampiri tenang dalan jiwa yang ramai, sebut saja sunyi ketika permukaan air sungai mengalir dengan tenang yang di bawahnya ramai tak menandakan bahwa dia benar-benar ramai.

Sangat Indah, ketika bunga mawar merah yang mulai berkembang dengan lindungan para duri-duri kecil yang selalu setia pada saat gangguan datang.

"Jangan menganggap bahwa Diam adalah Damai dan Sepi adalah Tenang".

Sabtu, 21 Mei 2011

Pernahkah Kamu ? Dan Apa yang Kamu rasakan ?

By: Litta        

          Suatu malam tepatnya beberapa hari sebelum pemberangkatan Kegiatan Outbound yang diselenggarakan oleh pihak kampus, saya tinggal di rumah bersama tante saya yang sering saya panggil mamah sejak masih kanak-kanak. Kami hanya berdua saja, biasanya orang rumah berjumlah 5 orang, namun 3 orang sedang berkunjung ke rumah saudara, mereka adalah kakak bersama istri dan bayi mungilnya uang menggemaskan. Maka rumah pun sepi dari hingar binger celotehan bayi, kecuali suara bising kendaraan mobil dari jalan raya.
          Karena bosan dan lapar, mama menyuruhku membeli beberapa makanan ringan, salah satu diantaranya daftar jajanan adalah kesukaan mama. Dan dengan senang hati sayapun pergi membeli jajanan tersebut dengan mengendarai motor karena took yang saya tuju lumayan jauh dari rumah.
Ketika sampai tujuan, sangat disayangkan totko tersbut tutup lebih awal, padahal waktu baru menunjukan pukul 08.00 p.m. Tanpa fikir panjang saya pergi dari tempat itu menuju toko-toko lain. Namun di tengah perjalanan terbesit niat jahat, atau entahlah apa itu namanya, yang jelas saya bermaksud untuk menguji mental dan keberanian saya mengendarai motor malam-malam melalui jalan raya jembatan ke Rajapolah, kan jarang-ajarang ada kesempatan emas seperti ini..hehe. Yaaaa… namanya juga anak muda, ingin tahu ssegala hal buka hanya dengan menlihat, mendengar tapi juga ingin merasakan. Betul ? “hehehehe…” tawa saya lebar.
Segera ku tancap gas, perlahan tapi pasti. Hingga sampailah saya di jembatan. Perasan campur aduk, antara senang, sedikit bangga dan khawatir, bagaimana jika terjadi sesuatu ? Bagaimana jika mama tau ? , bagaimana jika, dan bagaimana jika yang lainnya terus berkutat di otak tengah. “dan bodohnya saya, mengendarai di jalan raya nan ramai danga kepala menunduk bak mengheningkan cipta sambil berfikir. . !”
Saat menengadahkan kepala, saya tersadar motor yang saya kendarai telah berada di batas antara jalan aspal dan pasir kerikil sehingga saat saya bermaksud emebelokkan stang motor kembali eperti semula semua sudah terlambat. Sayapun terjatuh dari motor terseret ke tepi jembatan . Beruntunglah saat itu jalan sedang sepi, beruntunglah saya sendiri, dan saya tidak terluka. Mungkin tepatnya saya belum tahu pakah saya terluka atau tidak. Hanya saja jantung berdebar keras, terkejut sendiri dan mulai terasa perih di beberapa bagian tubuh. Saya segera bangkit dang memposisikan motor ke tempat yang aman. Langsung saja saya memeriksa motor, beruntungnya tak ada bekas gores apapun. Karena jika ada, habislah sya dimarahi mama, bukan hanya karena motor tapi beliau mungki akan sangat menghawatirkan saya lalu menggemparkan orang rumah atas kejadian tersebut. Dan saya tidak mau itu terjadi, maka saya merahasiakan hal ini kepada orang rumah. Biarlah merekatahu sendiri, dan saya tidak perlu banyak menjelaskan. Hehe
Saya pulang. Setelah memberikan belanjjan kepada mama, saya mengobati luka di lutut dan beberapa lecet di tangan tentu saja tanpa sepengetahuan mama. Saya termenung di kamar sendiri, mengingat-ingat kembali bagaimana kejadian itu bias terjadi.
          Yang saya sadari adalah, bahwa Allah telah mengingatkan saya dalam berbagai hal, tentang belajar untuk berhati-hati, berkonsentrasi, tidak mengabaikan hal yang terlihat kecil namun sebenarnya berdampak besar, tentang nikmat yang Dia berikan, tentang sebab apa kita harus bersyukur kepada-Nya. Tentang hidup dan tentang kematian yang kita tidak tahu kapan dia akana menjemput, dan meminta saya untuk hadir di samping-Nya. Dia telah menyelamatkan saya dalam kecelakaan itu. Bila saja Allah menghendaki saya terseret sedikit lebih jauh dari tempat semula, saya mungkin akan terjatuh dari jembatan, dan entah bagaimana nasib saya kemudian, entah di mana saya berada kelak. Dan Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang Dia berikan untuk hidup, dan merdeka, tanpa kekurangan suatu apapun.
Dari kejadian itu pastia ada di antara kalian yang mengalami hal yang sama atau bahkan lebih dari yang saya alami. Tapi, apakah yang kalian renungi setelahnya? Mungkin ada juga di antara kalian yang berfikir sama dengan saya. Tapi, apabila sda diantara kalian yang berhenti untuk belajar dan mencoba, sebaiknya tidak ! Karena Allah sangat membenci orang yang mudah patah semangat. Apalagi untuk hah-hal yang dapat mebantu kita lebih baik lagi.

So ambilah hikmahnya dan belajar dari pengalaman. Nd don’t forget to keep trying buddy .. :)


Notes: Terimakasih untuk Litta yang telah menyumbangkan artikelnya untuk blog saya :)

Kamis, 12 Mei 2011

Raga


Andaikan raga ini sudah tak bernyawa
Apakah kalian akan merasa sedih?
Ataukah menertawakan raga yang dikerumuni banyak cacing?
Rasa dalam raga hambar memaksa ingin berasa
Daya raga ini tak bisa dipaksa
PERCUMA!!!
Paksaan pasti menyiksa
"Semoga jiwa ini selalu kuat untuk meraja"

Rabu, 11 Mei 2011

Lingkaran


Lingkaran itu adil
Semuanya pasti berputar
Terkadang di atas juga di bawah
Apakah kehidupan seperti itu?
Ya kurasa begitu
Jadi jangan pernah merasa khawatir akan hari esok
Nikmati saja kehidupan ini
Senyum seperti tanpa masalah
Dan biarkan mengalir seperti air
Jalani tanpa harus banyak mengeluh
"Semoga pelangi setia menunggu hujan reda"

Kamis, 24 Maret 2011

Untuk Anak-anakku juga Harapanku..

       Diantara kalian berdua ada beban moral yang harus di tanggung oleh kalian berdua yaitu kalian harus belajar punya rasa tanggung jawab terhadap diri kalian, juga untuk orang banyak terutama orang-orang yang pernah menyayangi kalian.

       Kalian harus bisa hidup mandiri dan jangan hanya mengandalkan orang lain jika kalian ingin hidup lebih maju. Kalian harus punya keberanian menjalani kehidupan walaupun dimulai dari nol. Jangan pernah ada kata menyerah, juga modal utama kalian harus akur dan harus banyak berdoa, biar semua cita-cita kalian bisa tercapai.


NB: Tulisan ini di ambil langsung dari catatan ibu di sehelai kertas yang sudah kusam.

Senin, 28 Februari 2011

Apakah Ini Mimpi?




Saturday Night, haha apa yang kalian pikirkan tentang itu?
pasti yang pertama terpikir adalah saatnya keluar rumah dengan membawa pasangan masing-masing.
begitu juga denganku, sama seperti yang kalian pikirkan. tapi siapa yang pasangan yang mau menemaniku di hari itu? haha agak konyol tapi yaah realitanya begitu.

Sabtu sore kira-kira pukul 4.30 WIB dengan segarnya udara yang ku hirup pada saat itu di pinggir jalan dengan sebungkus susu putih yang dingin menemani ku menunggu seseorang yang belum lama belakangan ini aku berhubungan dengan nya melalui salah satu situs sosial yang sekarang sedang populer haha.
Lama menunggu, ternyata datanglah seorang wanita yang turun dari angkot hijau di sebrang jalan sana. dia melambaikan tangan nya menandakan bahwa dia sudah sampai di tempat yang kami janjikan untuk bertemu. dia menyebrang jalan dan menghampiriku. “Hey” dia menyapaku tanpa sadar akupun membalas sapanya. “apakah ini nyata?” dalam pikirku. dan kami pun duduk bersenderan karena dia lelah telah menempuh perjalanan yang cukup jauh dalam keadaan macet dan cukup panas. haha aku sangat kasihan padanya.

Tak lama kemudian dia memintaku untuk mengantar ke suatu tempat. dan kalian tau tmpat itu? jawabannya adalah “LOUNDRY” haha dia meninggalkan pakaian nya cukup lama disana, sehingga dia agak mendapat sedikit teguran dari tukang tersebut.
Setelah itu kami berjalan-jalan mengelilingi kota kembang dengan menggunakan kendaraan bermotor sambil menikmati udara sore hari yang lumayan cukup segar. dan kami sempat bingung mau berjalan kemana. aku menyarankan untuk pergi ke salah satu tempat jajan yang lumayan cukup tenar di kota sana.

Kami pun tiba disana dan memesan beberapa makanan yg  khas di tempat itu. sedikit demi sedikit kami menghabiskan makanan itu sambil bercakap-cakap ngobrol sana sini hahaha gapapa deh tapi yang penting happy.
 
Adan magribpun berkumandang dan aku meminta ijin kepadanya untuk melakukan solat. selesai solat aku mau membayar billing tapi ternyata dia sudah membayarnya. aku sungguh malu. mau menggantinya dengan uangku tapi tetap saja dia menolaknya.

To be continue…pisss

28/02/2011 11:58 PM

Selasa, 25 Januari 2011

Hangatkanlah...

Rabu, 26 Januari 2011  01:08 WIB

Detik ini dimana penat mengisi kepala yang berkapasitas rendah. sangat tidak senang bercampur keringat yang tak hangat. harap sang mentari membukakan mata untuk esok hari.

Wahai sang mentari, jangan ijinkan aku untuk meninggalkan kehidupan yang sementara ini namun terasa sakit dengan terlalu dini. sebelum mata pena yang selalu menemaniku berkarat, aku ingin melihat, mendengar dan merasakan hangat nya dunia yang terasa dingin ini.

Dunia terasa dingin, maka kalian keluarga dan sahabatku bagaikan api-api yang kecil dan suatu saat kelak akan menjadi bara yang begitu besar dan melahap menghangatkan duniaku.

Selasa, 18 Januari 2011

Nak...

by Iwan Fals



Jauh jalan yang harus kau tempuh
Mungkin samar bahkan mungkin gelap
Tajam kerikil setiap saat menunggu
Engkau lewat dengan kaki yang tak bersepatu

Duduk sini Nak dekat pada bapak

Jangan kau ganggu ibumu
Turunlah lekas dari pangkuannya
Engkau lelaki kelak sendiri 

Nak dengarlah bicara bapakmu
Yang kenyang akan hidup terang dan redup
Letakkan dahulu mainan itu
Duduk dekat bapak sabar mendengar

Kau anak harapanku yang lahir di jaman gersang

Segala sesuatu hanya ada karena uang
Ya … ya … ya … ya …
Kau anak dambaanku yang besar di kancah perang
Kau harus kuat yakin pasti menang

Sekolah biasa saja jangan pintar-pintar percuma

Latihlah bibirmu agar pandai berkicau
Sebab mereka sangat perlu kicau yang merdu
Sekolah buatmu hanya perlu untuk titel
Pedulu titel didapat atau titel mu’jizat
Ya … ya … ya … ya …

Sekolah buatmu hanya perlu untuk gengsi

Agar mudah bergaul tentu banyak relasi
Jadi penjilat yang paling tepat
Karirmu cepat uang tentu dapat
Jadilah Dorna jangan jadi Bima
Sebab seorang Dorna punya lidah sejuta
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .

Hidup sudah susah jangan dibikin susah

Cari saja senang walau banyak hutang
Munafik sedikit jangan terlalu jujur
Sebab orang jujur hanya ada di komik
Pilihlah jalan yang mulus tak banyak batu
Sebab batu-batu bikin jalanmu terhambat
Ya … ya … ya … ya …
Pilihlah jalan yang bagus tak ada paku
Sebab paku itu sakit apalagi yang berkarat

Jadilah kancil jangan buaya

Sebab seekor kancil sadar akan bahaya
Jadilah bandit berkedok jagoan
Agar semua sangka engkau seorang pahlawan
Jadilah bunglon jangan sapi
Sebab seekor bunglon pandai baca situasi
Jadilah karet jangan besi
Sebab yang namanya karet tahan kondisi

Anakku aku nyanyikan lagu

Waktu ayah tak tahan lagi menahan murka

Senin, 03 Januari 2011

Harapan saat ini


HOPEFULLY this is NOT THE END of A STORY from THE WORLD that SEEMED always NOT ON MYSIDE. AMIN.